Jakarta – Kematian bintang film porno Jepang, Rina Arano yang mayatnya terikat dalam keadaan bugil di pohon tepi hutan kecil masih terus diselidiki pihak kepolisian Jepang.
Petugas menggeledah hutan di dekat vila dan menemukan mayat Arano yang membusuk di dekat tebing hanya beberapa meter dari pinggir jalan.
Mayat tersebut sulit dikenali karena sudah membusuk, tapi polisi berhasil mengidentifikasi Arano setelah merilis deskripsi korban.
Penggemar menyadari mayat itu sebagai Rina Arano setelah melihat tahi lalat dan giginya yang khas.
Sementara, sebelumnya polisi menemukan rekaman dari CCTV yang terpasang di stasiun kereta api di Prefektur Ibaraki, memperlihatkan Rina Arano masuk ke mobil dengan Hiroyuki Sampei yang berusia 33 tahun.
Diketahui Sampei merupakan seorang pekerja kantoran yang mengenal Rina Arano dari Twitter. Kemudian mereka membuat janji bertemu di Stasiun Mito.
Foto: Sampei ditahan pihak kepolisian Jepang.
Polisi sempat mencurigai Sampei menculik dan menahan Arano secara ilegal di vila.
"Pria yang bersamanya sudah diinterogasi," kata polisi Jepang.
Namun Sampei membantah tuduhan itu dan mengklaim bahwa dia membawa Arano ke vila dan kemudian menurunkannya di toko terdekat.
Polisi juga menggeledah basement vila dan menemukan barang-barang yang menunjukkan bahwa seseorang tinggal di sana.
Dari tempat itu, polisi menemukan ponsel Sampei yang diduga menyimpan gambar Arano, dan disita sebagai barang bukti.
Sampei mengklaim bahwa foto-foto itu diambil dengan persetujuan Arano dan dia tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah mereka meninggalkan rumah.
Sedangkan hasil pemeriksaan post-mortem yang dirilis pada 21 Juni 2022 menunjukkan bahwa Arano mengalami patah tulang di leher yang menopang lidah.
Dia tidak mengalami cedera lain dan sementara penyebab kematiannya tetap tidak meyakinkan, polisi mengklaim bahwa ada kemungkinan dia bisa dicekik.
"Kami masih mencari tahu penyebab kematiannya,” jelas polisi.
Kendati demikian Hiroyuki Sampei belum didakwa atas tuduhan pembunuhan terhadap Rina Arano karena polisi masih dalam proses penyelidikan. (rem)
Load more