Ada Rambut Elvis Presley, Inilah 5 Benda Paling Mahal yang Pernah Terjual
- pixabay/RoySnyder
Manuskrip Codex Leicester
Manuskrip termahal yang pernah dijual di pelelangan, sesuai dengan inflasi, adalah The Codex Leicester. Codex Leicester merupakan salah satu buku catatan Leonardo Da VInci yang penuh dengan renungan, corat-coret, dan sketsa.
Codex Leicester dinamakan dari mantan pemiliknya, Thomas Coke, seorang bangsawan bergelar Earl of Leicester. Manuskrip ini sebelumnya dimiliki dengan cara turun temurun, hingga akhirnya Codex Leicester dijual kepada Bill Gates pada tahun 1994 dengan harga lebih dari $30 juta.
Codex Leicester ditulis dengan gaya khas penulisan terbalik atau mirroring style. Hal tersebut memberikan gambaran sekilas mengenai cara berpikirnya yang unik. Isi dari Codex Leicester berisi ide-ide brilian dan juga teori ilmiah Da Vinci.
Seniman berkebangsaan Italia tersebut memfokuskan tulisan berdasarkan pemikiran mengenai hal-hal yang berkaitan dengan alam dan hubungan antara bulan, bumi, dan matahari.
Sebelum dibeli Gates, Codex Leicester sempat singgah di beberapa tempat seperti Minneapolis Institute of Arts, Phoenix Art Museum, serta beberapa museum di Eropa. Gates yang kini memiliki semua halamannya pun memindai buku tersebut untuk membuat versi digital dan dibagikan kepada seluruh dunia.
Album Wu-Tang Clan berjudul Once Upon A Time in Shaolin
Album termahal di dunia mungkin dapat dianggap tidak begitu “mahal” dibanding dengan barang lain di list ini. Namun, tetap masih dapat dikatakan salah satu benda termahal yang pernah terjual.
Album tersebut adalah satu-satunya salinan album Once Upon a Time in Shaolin dari Wu-Tang Clan. Album ini terjual dengan harga $2 juta kepada seorang elit perusahaan farmasi, Martin Shkreli.
Fakta unik lainnya, setelah Shkreli dihukum karena penipuan sekuritas pada tahun 2017, album Once Upon a Time in Shaolin dilaporkan disita oleh FBI.
Koin Double Eagle tahun 1933
Salah satu barang termahal di dunia ini memiliki perjalanan panjang dan berliku sebelum akhirnya berakhir di balai lelang. Diawali dari Theodore Roosevelt yang pada akhir 1904 melabeli koin yang beredar di Amerika Serikat saat itu sebagai “benda seni yang menggelikan”.
Load more