Viral Isu Bullying Siswa Pahoa, Sekolah Larang Orangtua Bahas soal Kematian ke Anak, Tapi Kata Psikolog Harusnya...
- pexels.com/Mikhail Nilov
tvOnenews.com - Belum lama ini publik dikejutkan dengan kabar tewasnya siswa Pahoa Gading Serpong, Tangerang yang jatuh dari lantai 8.
Kejadian nahas tersebut terjadi pada Senin (3/11) dan langsung menyita perhatian publik lantaran dinilai janggal.
Pihak kepolisian, melalui Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Wira Graha Setiawan, menyebut, saat ini pihaknya telah mengamankan rekaman kamera pengawas (CCTV) dari lokasi kejadian untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian siswa yang berinisial N tersebut.
- dok.tvonenews.com/FB Pahoa-web Humas Polri
“Kami masih lakukan penyelidikan, namun kami duga siswa tersebut terjatuh dari lantai 8. Namun untuk pastinya, kami akan sampaikan lebih lanjut dari hasil penyelidikan kami,” ungkapnya.
Di tengah proses penyelidikan yang masih berlangsung, jagat maya juga dihebohkan dengan banyaknya pengakuan dari alumni sekolah Pahoa mengenai isu bullying yang terjadi di lingkungan sekolah.
“FYI, jenis bullying yang aku alami lebih ke pengucilan. Karena jarang dibully secara fisik, aku juga bingung minta tolongnya gimana… karena ya aku dibully-nya karena DIKUCILIN,” tulis sang alumni di media sosial X.
“Harusnya ini red flag yang dilihat guru BK sebagai sinyal: ‘kita panggil yuk murid ini, coba tanya kenapa, coba tanya teman-teman sekelasnya,’ malah diintervensi dengan disuruh sujud ke patung dan disalahkan,” imbuhnya.
Unggahan itu pun kian ramai setelah pihak sekolah menyampaikan imbauan kepada orangtua siswa untuk jangan membahas kasus ini.
“Kepergian N pasti akan menjadi duka dan luka yang mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan. Hal-hal lain yang sekiranya hanya akan memicu duka yang lebih dalam sebaiknya tidak kita bicarakan di grup ini, dan jangan juga kita tanyakan kepada anak-anak kita nanti,” tulis isi potongan pesan yang dibagikan.
Lantas, bagaimanakah sikap yang sebaiknya orangtua tunjukan ketika melihat adanya dugaan pembullyan pada anak? Begini kata psikolog
- Pixabay
Melansir dari YouTube Pecinta dr Aisah Dahlan, CHt, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua ketika anak menjadi korban bullying.
Pertama adalah bantu anak mencari solusi bersama. Ini dikarenakan bullying pada anak biasanya membuat anak merasa tidak berdaya, putus asa, dan ketakutan.
Kendati demikian, orangtua juga tidak boleh memaksakan anak untuk langsung menceritakan semuanya, karena alih-alih membatu itu malah akan memberikan tekanan pada anak.
"Hindari memaksa atau mengancam anak korban bullying untuk menceritakan detail jika ia keberatan atau merasa tersiksa menceritakannya," kata dr Aisah Dahlan.
Orangtua bisa sekadar memeluk atau membiarkan anak menangis jika ia merasa masih sulit menceritakan kesulitannya.
Selanjutnya, berikan anak dukungan dan semangat. Buat suasana rumah tenang, mendukung, dan aman untuk anak bercerita.
"Ketika anak bercerita soal pengalaman yang tidak mengenakan ini, dengarkan dengan tenang dan sabar," papar dr Aisah Dahlan.
Validasi perasaan anak dan yakinkan ia bahwa sebagai orangtua, kamu akan selalu ada dan mendukungnya.
dr Aisah Dahlan menegaskan, perundungan bisa mengakibatkan berbagai masalah mulai dari gangguan makan, gangguan tidur, hingga depresi yang berujung kematian jika tidak segera diselesaikan.
Untuk itu, ia mengimbau pada orangtua ketika melihat anak mengalami bullying di sekolah, sebaiknya untuk segera melaporkan kepada pihak sekolah agar dilakukan tindakan tegas.
Terkait kasus kematian siswa Pahoa, hingga saat ini belum ada bukti konkret yang menunjukan adanya tindak bullying.
Namun, dari isu yang beredar, sudah seharusnya kita lebih peduli dan menindak tegas jika ada bullying yang terjadi.
(nka)
Load more