Kisah Zohran Mamdani dari Imigran Muslim Uganda Pro-Palestina yang Kini Duduki Kursi Wali Kota New York!
- YouTube/ABCNews
Tak hanya itu, Mamdani juga secara terbuka mendukung gerakan BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) terhadap entitas yang terlibat dalam pendudukan Israel.
Bahkan dalam wawancara bersama jurnalis Mehdi Hasan pada Desember 2024, ia menyatakan secara tegas akan menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, jika berkunjung ke New York.
"Sebagai wali kota, saya akan menangkap Netanyahu jika datang ke New York. Ini adalah kota yang nilainya sejalan dengan hukum internasional,” ucapnya dengan tegas.
Kemenangannya dianggap sebagai tonggak sejarah baru dalam politik Amerika, terutama di kota sebesar New York yang memiliki pengaruh besar di dunia.
Pria keturunan Asia Selatan kelahiran Afrika ini menjadi lambang generasi politik baru yang berani bersuara, menolak kepentingan korporasi besar, dan lebih berpihak pada rakyat kecil.
Para analis politik menyebut keberhasilan Mamdani bukan karena identitas agama atau etnisnya, melainkan karena fokusnya pada isu-isu keadilan sosial, keterjangkauan hidup, dan perubahan arah kebijakan publik.
Ia dianggap mampu menyentuh aspirasi masyarakat kelas pekerja dan kaum muda yang menginginkan perubahan nyata.
Menariknya, kemenangan Mamdani juga menuai reaksi keras dari kalangan konservatif.
Presiden Donald Trump dikabarkan mengancam akan memotong dana federal dan mengirim Garda Nasional ke New York jika Mamdani benar-benar menjabat.
- ANTARA
“Sangat kecil kemungkinan saya akan menyumbang dana federal, selain dari jumlah minimum yang diwajibkan,” tulis Trump di media sosialnya seperti dikutip Reuters.
Meski begitu, dukungan terhadap Mamdani terus mengalir dari berbagai kalangan progresif.
Ia dianggap mewakili wajah baru politik Amerika yang lebih inklusif dan berani menentang ketidakadilan global. (adk)
Load more