Ketika Hip Hop dan Reggae Jadi Bahasa Baru untuk Persatuan, Gaungkan Energi Kebersamaan
- Ist
tvOnenews.com - Gelombang baru dalam musik urban Indonesia akan menggema di Jakarta lewat Rise Up Unity 2025, festival lintas genre yang mempertemukan hip hop dan reggae dalam satu panggung kolaborasi besar.
Di tengah tren industri yang sering menekankan popularitas semata, kehadiran acara ini terasa seperti napas segar yang mengingatkan bahwa musik masih bisa menjadi alat perubahan. Festival ini menampilkan sederet nama besar dari dua dunia musik yang berbeda namun seirama dalam semangatnya.
Ras Muhamad, Tuan Tigabelas, Conrad Good Vibration, dan Dirayha menjadi empat sosok utama yang memimpin panggung, bergabung bersama seniman seperti Laze, Iqbal N.G.A., Joe Million, Radit Echoman, Namoy Budaya, dan Andrez and The Babylion.
Kolaborasi lintas budaya ini memperlihatkan bahwa perbedaan bukan penghalang, melainkan jembatan yang bisa memperkaya pesan dan warna musik. Kegiatan ini lahir dari inisiatif Hip Hop Reggae Connection (HRC), sebuah kolektif yang terbentuk di masa pandemi 2020.
Dari sana muncul gagasan untuk menciptakan gerakan musik yang menumbuhkan semangat kebersamaan lintas genre dan komunitas. Lewat lagu Rise Up Unity yang kini bisa didengarkan di berbagai platform digital, para musisi mengajak generasi muda untuk lebih sadar, aktif, dan berani bersuara.
“Ini bukan sekadar musik, tapi ajakan untuk menyatukan energi positif dan mengubah kesadaran menjadi tindakan,” ujar Dirayha, produser sekaligus salah satu performer utama acara ini.
Lebih dari sebuah konser, Rise Up Unity 2025 adalah perayaan kebersamaan. Di sini, musik menjadi bahasa universal yang menghubungkan banyak orang dengan latar belakang berbeda.
Selain pertunjukan musik, acara ini juga menghadirkan pop-up market yang menampilkan karya independen dari berbagai komunitas, serta aktivitas sosial yang menggambarkan semangat akar rumput.
Setiap sudut acara dirancang untuk memicu interaksi, kreativitas, dan rasa saling menghargai di antara penonton dan pelaku seni. Energi positif terasa kuat dalam setiap penampilan dan interaksi di area festival. Musik bukan hanya terdengar, tapi juga mengalir dalam bentuk gerakan dan solidaritas.
Conrad Good Vibration menyebut acara ini sebagai ruang hangat yang menyatukan banyak jiwa. “Musik adalah keluarga. Rise Up Unity itu seperti rumah bagi semua orang yang percaya pada kasih, cinta, dan kolaborasi,” ucapnya.
Pernyataan itu menjadi cerminan dari apa yang ingin dicapai oleh festival ini. Di tengah dunia yang penuh perbedaan dan konflik, menjadi tempat bagi mereka yang percaya bahwa kebersamaan bisa dilahirkan lewat seni. Bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi ruang terbuka untuk berbagi energi, ide, dan semangat positif.
Di era ketika musik sering kehilangan maknanya karena komersialisasi, Rise Up Unity 2025 menghadirkan sesuatu yang lebih jujur dan menginspirasi. Hip hop dan reggae, dua genre yang lahir dari semangat perlawanan dan kejujuran, dipadukan dalam satu getaran yang menyuarakan persatuan.
Ras Muhamad dengan pesan-pesan kesadaran sosialnya, Tuan Tigabelas dengan rap yang kritis dan reflektif, hingga Dirayha dengan produksi yang mengikat dua dunia musik ini, semuanya bersatu untuk menghadirkan energi perubahan.
Digelar pada 8 November 2025 di Cibis Park, TB Simatupang, acara ini membawa misi lebih dari sekadar hiburan. Rise Up Unity ingin menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan menyuarakan gerakan sosial melalui musik.
Setiap penampilan di panggung bukan hanya hiburan, tapi juga pernyataan bahwa musik masih punya kekuatan untuk menyembuhkan dan menyatukan. Penonton diajak bukan sekadar menikmati, tetapi ikut menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar: gerakan untuk menebarkan cinta, kedamaian, dan solidaritas. (udn)
Load more