Memangnya Berapa Harga Seragam Korpri? Sampai Melda Safitri Rela Jualan Gorengan Demi Wujudkan Impian Suami
- Istimewa
tvOnenews.com – Kisah pilu Melda Safitri (33) perempuan asal Aceh Singkil kini tengah menjadi perhatian publik setelah ia mengaku dicerai suaminya JS tak lama setelah sang suami dinyatakan lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Di balik kisah viral itu, terselip perjuangan seorang istri yang rela menyisihkan hasil jualan cabai dan sayur hanya untuk membelikan baju Korpri, seragam kebanggaan aparatur sipil negara, termasuk PPPK.
“Baju pelantikan itu saya yang belikan, dari hasil jualan cabai dan sayur di pasar. Saya bantu dari nol, dari dia belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK,” ujar Melda lirih saat diwawancarai, Minggu (27/10/2025).
- Facebook Safitri Alshop Aceh & Instagram/tvone
Baju Korpri dari Hasil Jerih Payah Istri
Seragam Korpri menjadi pakaian identitas resmi bagi ASN dan PPPK sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pakaian Dinas ASN, yang mencakup pakaian dinas harian (PDH), batik Korpri, hingga pakaian daerah.
Pantauan tvOnenews.com di sejumlah toko daring menunjukkan harga baju Korpri pria bervariasi, mulai dari Rp80.000 hingga Rp350.000, tergantung bahan dan model.
Beberapa penjual mencantumkan harga sekitar Rp325.000 untuk bahan katun berkualitas, sedangkan model premium dengan furing dibanderol lebih tinggi.
Melda mengaku, meski kehidupannya serba terbatas, ia tetap ingin mendukung sang suami agar tampil layak saat pelantikan. Namun, ia justru dicerai sebelum momen itu tiba.
Ditinggal Setelah Perjuangan Panjang
- Kolase YouTube Denny Sumargo/tvOnenews
Kini, Melda kembali tinggal di kampung halamannya di Aceh Selatan bersama dua anaknya. Melalui akun Facebook Safitri Alshop Aceh, kisahnya langsung menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Dalam unggahan dan beberapa wawancara, Melda menyebut faktor ekonomi menjadi akar dari keretakan rumah tangganya. Ia mengaku kerap kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.
“Saya sampai susah beli bedak. Tekanan finansial semasa hidup berumah tangga cukup berat,” ungkapnya.
Tekanan itu mencapai puncak ketika JS melontarkan kata cerai hanya dua hari sebelum pelantikannya sebagai PPPK.
“Perceraian yang ia (JS) lontarkan kepada saya pada 15 Agustus itu sangat menyakitkan bagi saya. Impian yang sudah saya harapkan dengan anak-anak kandas,” ujarnya saat menjadi tamu di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, dikutip Tribunnews, Minggu (26/10/2025).
Kronologi Talak Sebelum Pelantikan PPPK
Fitri — sapaan akrab Melda — menceritakan awal mula pertengkaran rumah tangganya.
Peristiwa itu terjadi pada 15 Agustus 2025, dua hari sebelum pelantikan suaminya sebagai PPPK Satpol PP Aceh Singkil.
“Dia marah cuma karena tidak ada kawan nasi (lauk) di rumah,” tutur Fitri.
Sehari sebelumnya, sang suami disebut pulang kerja dengan emosi karena tidak ada lauk di meja makan.
“Dia tanya ke anak, ‘sudah makan belum?’ Padahal anak saya memang makan gorengan dari hasil jualan saya di depan rumah. Karena tidak ada bahan, saya belum sempat masak,” ceritanya.
- YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo
Keesokan harinya, pertengkaran berlanjut. Fitri mencoba menjelaskan kondisi ekonomi yang sulit, namun justru memicu emosi suaminya.
“Saya tanya, ‘apa salah saya? Kamu kan tidak kasih uang belanja, jadi apa yang saya masak?’ Tapi dia malah makin emosi,” katanya.
Tak lama kemudian, JS mengemasi pakaiannya dan pergi dari rumah.
“Dia bilang, ‘kamu meledak, saya ceraikan satu, dua, tiga,’” ucap Fitri menirukan kata-kata suaminya.
Sejak saat itu, Fitri mengaku tidak lagi berkomunikasi dengan suaminya.
“Tidak ada telepon, tidak ada kabar. Semua kontak saya diblokir. Kalau ada keperluan pun dia titip pesan lewat orang lain,” katanya.
Kini, Fitri berusaha bangkit dan menghidupi dua anaknya dengan berjualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumah.
“Dari jualan kecil itu saya biayai anak-anak. Kadang jualan sayur dan cabai juga,” ucapnya.
Meski pahit, ia mencoba menerima keadaan dan fokus pada masa depan anak-anaknya.
“Semoga Allah ganti dengan yang lebih baik. Saya cuma ingin fokus pada anak-anak,” pungkasnya.
Load more