Inikah Waktu yang Tepat untuk Shin Tae-yong Kembali Melatih Timnas Indonesia? Denny Darko: Mungkin, tapi dengan …
- Instagram @shintaeyong7777
Menurut Denny Darko, kemungkinan besar akan ada sosok pelatih asing lain yang mendampingi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia nanti.
“Saya kira pasti dia adalah pemain atau mantan pemain yang memiliki latar belakang persepakbolaan tapi dunia Barat, bukan Asia,” katanya.
Hal ini, lanjut DennyDarko, bisa menjadi perpaduan ideal antara karakter keras dan disiplin khas Asia dengan fleksibilitas serta pendekatan komunikatif khas pelatih Barat.
“Kombinasi ini sepertinya yang akan coba untuk disatukan karena memang timnya pun ini ada yang tim Kaukasia atau orang-orang yang bukan ras Asia Tenggara dan ada orang-orang Asia yang memang ini harus dibentuk dengan tata latih yang sama dari awal,” tambahnya.
Waktu yang Tepat untuk Shin Tae-yong Kembali?
Spekulasi semakin menguat setelah Shin Tae-yong dianggap beberapa kali memberikan sinyal di media sosial.
Hubungan Shin Tae-yong dengan Ketum PSSI Erick Thohir pun tampak membaik, terbukti dari interaksi keduanya di Instagram dengan saling mengikuti.
Banyak penggemar melihat ini sebagai tanda rekonsiliasi dan peluang besar untuk comeback.
Denny Darko juga melihat waktu empat tahun ke depan sebelum Piala Dunia 2030 sebagai kesempatan emas untuk membangun tim baru dengan fondasi kuat.
“Masih lama waktunya, masih empat tahun sampai waktu untuk menyiapkan ini semua. Yang paling penting adalah dukungan masyarakat dan kepercayaan terhadap liga,” ungkapnya.
Jika Bukan Shin Tae-yong?
DennyDarko juga membuka kemungkinan lain, yakni bila PSSI mendatangkan pelatih baru tanpa kehadiran Shin Tae-yong.
“Saya kira tetap akan lebih positif dibandingkan pertahankan Patrick Kluivert. Dan better be orang ini memang akhirnya memiliki karisma yang sama, memiliki kelucuan yang sama, memiliki kedekatan emosional,” ujarnya.
Denny Darko memuji sosok Shin Tae-yong yang meski terbatas dalam bahasa, mampu membangun hubungan hangat dengan pemain.
“Shin Tae-yong ini luar biasa loh. Dia enggak bisa ngomong bahasa Inggris, enggak bisa ngomong bahasa Indonesia tapi dekat gitu. Nah, mungkin akan lebih mudah daripada seperti itu,” katanya.
Load more