Hercules Diam-diam Punya Amalan Khusus yang Tidak Banyak Orang Tahu: Walau 'Menyeramkan', tapi Beliau Suka...
- kolase tim tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com – Pendakwah kondang Gus Miftah menaruh rasa hormat kepada sosok Hercules Rosario Marshal, preman legendaris Tanah Abang yang dikenal keras namun juga aktif membangun rumah ibadah.
Dalam sebuah ceramah, Gus Miftah menceritakan pengalamannya berdakwah di lingkungan para mantan preman dan pekerja malam. Ia menegaskan, dirinya tak pernah memandang rendah siapapun, termasuk mereka yang memiliki masa lalu kelam.
“Saya dalam sejarah diancam pakai pistol tiga kali. Jenderal mau menodong kepala saya, mau membunuh gara-gara saya ngaji di lokalisasi. Tapi demi Allah, demi Rasulullah, saya tidak pernah memanggil mereka dengan sebutan kasar. Saya panggil mereka dengan hormat ‘mbak-mbak yang saya cintai’,” ujar Gus Miftah dalam ceramahnya, dikutip Selasa (21/10/2025).
- Kolase ANTARA/Andreas Fitri Atmoko & Tangkapan layar YouTube GRIB TV
Gus Miftah kemudian menyinggung sosok Gunardi Joko Lupito atau Gunjek, seorang preman yang menurutnya sempat membangun tiga masjid sebelum meninggal dunia.
“Preman itu bangun tiga masjid. Di Jakarta juga ada preman besar, namanya Hercules, preman Tanah Abang. Beliau punya anggota di Jabodetabek sampai satu juta orang, dan sudah sekian masjid yang beliau bangun,” kata Gus Miftah.
Ia menegaskan bahwa orang yang memakmurkan masjid pasti memiliki iman, terlepas dari masa lalunya.
“Orang yang memakmurkan masjid, yakinlah, itu orang beriman, iman kepada Allah. Maka hari ini, saya tidak meragukan keimanan Pak Hercules,” tegasnya.
Dari Preman Tanah Abang ke Sosok Dermawan
Nama Hercules Rosario Marshal memang telah lama melegenda di Jakarta, khususnya di kawasan Tanah Abang. Pada era 1980-an hingga awal 2000-an, ia dikenal sebagai simbol kekuasaan jalanan, bahkan dijuluki “raja preman”.
Namun di balik citra kerasnya, Hercules memiliki perjalanan hidup yang panjang dan berliku. Lahir di Timor Timur, ia pernah menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dalam operasi militer Indonesia.
Dari sanalah ia dibawa ke Jakarta oleh kalangan militer, termasuk oleh Mayjen (Purn) Zacky Anwar Makarim, paman dari Mendikbud Nadiem Makarim.
Load more