Sekarang di Timnas Indonesia Ada Thom Haye, Dulu Posisi Jenderal Tengah Diisi Ahmad Bustomi, Masih Ingat? Kabarnya Kini Sudah ..
- Kolase tvOnenews.com / Instagram @bustomi19
tvOnenews.com - Saat ini, masyarakat pencinta sepak bola Indonesia tentu mengenal nama Thom Haye dan Joey Pelupessy sebagai pengatur permainan di lini tengah Timnas Indonesia.
Thom Haye, pemain berdarah Indonesia-Belanda, kini berperan sebagai gelandang bertahan utama di skuad Garuda.
Sejak melakoni debutnya pada 26 Maret 2024, di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, Haye telah mencatatkan dua gol dan dua assist dalam 17 penampilan bersama Timnas Indonesia.
Walau gagal mengantarkan Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026, usai kalah bersaing di grup B melawan Irak dan Arab Saudi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Thom Haye tetap memperlihatkan performa gemilang, terutama sejak bergabung dan tampil mengesankan bersama Persib Bandung.
Namun, sebelum munculnya nama-nama seperti Thom Haye, Timnas Indonesia sudah pernah memiliki gelandang hebat yang juga menjadi andalan.
- tvOnenews.com - Dwi R Belva
Sosok tersebut adalah Ahmad Bustomi, mantan pemain tengah yang pernah menjadi pilihan utama skuad Timnas Indonesia. Bagi penggemar sepak bola nasional, nama Bustomi tentu tak asing lagi.
Dengan gaya bermain yang tenang dan kemampuan membaca permainan yang luar biasa, Bustomi pernah menjadi jenderal lapangan yang disegani lawan.
Namun, seiring waktu, nama pria kelahiran Malang ini mulai jarang terdengar. Kini, ia memilih hidup jauh dari sorotan publik, tetapi tetap memberi inspirasi bagi banyak kalangan.
Ahmad Bustomi lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 13 Juli 1985. Perjalanan kariernya dimulai dari menimba ilmu di SSB Brawijaya pada tahun 2001 dan berlanjut di akademi junior Persema, sebelum kemudian naik ke skuad utama klub tersebut — tim yang akhirnya menjadi bagian penting dari identitasnya di mata publik.
Sepanjang kariernya, Ahmad Bustomi sempat memperkuat sejumlah klub besar tanah air, termasuk Mitra Kukar, Persela Lamongan, Arema, PSMS Medan, Madura United, hingga Persija Jakarta.
Ia resmi menyudahi karier profesionalnya di Arema pada tahun 2024, menutup perjalanan panjangnya sebagai pesepakbola setelah dua dekade berkiprah.
Puncak karier Bustomi datang saat ia berseragam Timnas Indonesia, di mana ia tampil di berbagai ajang internasional dan dikenal sebagai sosok "metronom" — pemain yang mengatur ritme permainan serta menjembatani antar lini.
Load more