Capek Miskin? Jualan Sate Buat Setan Aja!, Trailer Film 'Pesugihan Sate Gagak' Bikin Ngakak Sekaligus Merinding!
- instagram film indonesia
tvOnenews.com - Bayangkan kalau jalan pintas menuju kekayaan justru berubah jadi tontonan kocak nan absurd. Itulah sensasi pertama yang ditawarkan dalam trailer terbaru Pesugihan Sate Gaga, film komedi horor garapan Cahaya Pictures bersama Base Entertainment.
Trailer berdurasi dua menit ini bukan hanya menebar tawa, tapi juga menghadirkan nuansa mistis yang dibungkus dengan gaya komedi segar khas trio komika Ardit Erwandha, Yono Bakrie, dan Benidictus Siregar.
Melansir dari YouTube Base, adegan-adegan lucu bercampur panik, poster utamanya yang bertuliskan “Awas Ketagihan!”, dan suasana pasar malam penuh demit membuat film ini terasa seperti satire sosial yang memikat sekaligus jenaka.
Dari awal, Pesugihan Sate Gagak tampak berani menertawakan realitas hidup yang pahit, rasa lelah karena miskin, impian jadi kaya mendadak, hingga kesialan yang berulang, semua dibalut dalam komedi gelap yang tidak biasa.
Film ini disutradarai oleh Etienne Caesar dan Dono Pradana, dengan naskah garapan Nuugro Agung, yang terinspirasi dari kisah nyata ritual pesugihan di daerahnya.
“Ide cerita film ini dari aku. Tentang pesugihan sate gagak pakai burung gagak, bukan tumbal manusia. Cuma kalau satenya enak dan setannya suka, akan ketagihan, akan nagih terus-terusan,” ujar Agung.
Tak heran, meski bertema mistis, film ini justru menghadirkan pendekatan ringan yang bisa dinikmati siapa pun. Etienne Caesar menegaskan, “Horor ini harus bisa dinikmati oleh berbagai macam kalangan... saya ingin menghadirkan film komedi-horor yang bisa jadi hiburan dan bisa dinikmati semua orang.”
Dalam trailer-nya, kita langsung disambut kekacauan khasTrio Gagak, Anto (Ardit Erwandha), Dimas (Yono Bakrie), dan Indra (Benidictus Siregar), tiga sahabat miskin yang nekat berbisnis sate dari daging burung gagak untuk pelanggan dari dunia gaib.
Dialog spontan dan improvisasi liar dari para komika membuat setiap adegan terasa hidup. “Kami membebaskan pemain untuk berimprovisasi. Saking ngawur dan absurd, saya yakin jokes-nya gak cuma bikin penonton ketawa, tapi juga mengumpat sisa-sisa kesal,” ungkap Dono Pradana.
Load more