Haji Agus menambahkan, tanah dan bangunan Masjid Klenteng ia beli pada 2020. Dan sebagai bentuk alkulturasi budaya maka semua bentuk asli dari masjid klenteng dipertahankan tanpa mengurangi fungsi dan maknanya.
"Kita beli dua tahun lalu setelah Yusuf Hidayatullah meninggal. Bangunan masjid juga kita wakafkan untuk kegiatan masyarakat," jelasnya.
"Kalau renovasi paling sebatas membenahi yang rusak tanpa mengubah bentuk asli. Ini bangunan asli yang menurut kami melambangkan Salatiga sebagai Kota Toleransi," imbuhnya.
Diimbuhkan oleh Haji Agus, saat ini di pondok ada 35 orang santri yang terdiri dari santri perempuan dan laki laki.
" Di bulan Ramadhan ini, banyak kegiatan yang dilakukan para santri saat sore hari jelang berbuka puasa. Jika biasanya kegiatan dilakukan di pondok, maka di bulan Ramadhan ini kegiatan dialihkan ke masjid seperti belajar membaca Alquran dan mengaji," pungkasnya. (Abc/Buz)
Load more