Dedi Mulyadi Sampai Terdiam, Yai Mim Blak-blakan Soal Ketua RT yang Pernah Usir Dirinya: Nggak Akan Aku…
- YouTube/KANGDEDIMULYADICHANNEL
tvOnenews.com - Pertemuan antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan Yai Mim sosok yang tengah jadi sorotan publik karena perseteruannya dengan Sahara, berlangsung penuh kejutan.
Dalam kunjungan langsung ke rumah Yai Mim di Perumahan Joyogrand Kavling Depag, Kota Malang, Dedi Mulyadi tak menyangka akan menjadi saksi momen panas ketika Yai Mim berhadapan langsung dengan Ketua RT yang selama ini disebut telah mengusirnya.
Di hadapan Dedi Mulyadi dan sejumlah warga, Yai Mim dengan lantang menyebut nama Ketua RT, Pak Wahyu, sebagai orang yang mengusirnya.
“Pak Wahyu ini yang ngusir saya. Ya ini yang ngusir saya,” ujar Yai Mim dengan nada tegas, membuat suasana mendadak hening.
Menurut pengakuan Yai Mim, alasan pengusiran itu bermula dari masalah administratif.
Wahyu menuduhnya melanggar aturan domisili karena tidak memiliki KTP sesuai alamat tempat tinggalnya.
“Dia yang menyalahkan saya bahwa saya mengalami kesalahan fatal karena tidak punya KTP sini,” kata Yai Mim di hadapan KDM.
Ketua RT Wahyu pun mencoba melakukan pembelaan di hadapan Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak bermaksud mengusir, melainkan hanya menyarankan agar Yai Mim segera mengurus identitas sesuai domisili.
“Saya hanya menyarankan Anda untuk segera mengurus KTP,” ujar Wahyu berusaha menenangkan situasi.
Namun, Yai Mim tampaknya tidak menerima alasan tersebut.
Ia justru mengungkap fakta bahwa upaya mengurus KTP sudah dilakukan, namun terhambat karena dokumennya tidak ditandatangani oleh pihak RT.
“Tapi kenapa ketika diurus, gak ditandatangani oleh RT sampean?” tanya Yai Mim menatap Wahyu.
Wahyu terlihat sedikit gugup dan hanya menjawab singkat.
“Monggo, komunikasi Anda," seolah enggan memperpanjang perdebatan di hadapan publik.
Melihat situasi mulai panas, Dedi Mulyadi pun turun tangan mencoba menengahi.
Ia meminta agar persoalan administrasi seperti ini tidak lagi memicu pertengkaran antarwarga.
“Sekarang tanda tanganin aja, apa susahnya. Biar selesai, biar bisa hidup damai lagi,” kata Dedi Mulyadi sambil menatap Wahyu dan Yai Mim bergantian.
Ucapan itu membuat suasana sedikit mencair, meski Yai Mim masih tampak menahan amarah.
Namun, pernyataan Yai Mim berikutnya membuat Dedi Mulyadi menyimak.
Mantan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu dengan tegas mengatakan dirinya tak lagi ingin tinggal di rumah tersebut.
"Gak akan aku, sudah gak boleh pindah di sini,” ujar Yai Mim dengan nada kecewa, menandakan bahwa luka batinnya akibat kejadian tersebut masih dalam.
Perseteruan antara dua warga yang sempat viral di media sosial ini rupanya belum menemukan titik damai.
Karena itulah Dedi Mulyadi memutuskan untuk datang langsung ke lokasi sebagai bentuk kunjungan balasan, setelah sebelumnya Yai Mim dan Sahara sempat menemuinya secara terpisah di Jawa Barat.
“Ya, ini kunjungan balasan saja. Mereka berdua sebelumnya datang ke saya, jadi saya datang balik memenuhi permintaan keduanya untuk datang ke rumah masing-masing,” ujar Dedi Mulyadi menjelaskan alasan kedatangannya.
Dalam kunjungan tersebut, Dedi ditemani Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.
Keduanya sempat berbincang santai dan bahkan bermain wayang bersama Yai Mim sebagai bentuk keakraban dan simbol perdamaian.
Meski begitu, baik pihak Yai Mim maupun Sahara menegaskan bahwa proses hukum yang telah ditempuh tetap akan berlanjut sesuai prosedur. (adk)
Load more