“Sesudah rata dan tepung beras berwarna hijau, lalu api kompor dinyalakan. Dalam proses ini, adonan tersebut harus terus diaduk hingga merata dan tidak kering. Sekitar setengah jam diaduk merata, maka adonan tersebut sudah matang dan siap untuk dihidangkan,” jelasnya.
Jangan lupa, bubur kelor agar lebih menarik bisa ditambah dengan kelapa muda, mutiara, nangka, air gula aren, santan dan sedikit sirup.
“Jika hawa panas, maka bisa ditambahkan dengan es agar lebih segar. Dan agar lebih menarik, bubur kelor dikasih garnis dengan daun pandan sehingga wanginya lebih terasa,” imbuhnya.
Salah satu penikmat bubur kelor, Yulia mengatakan tertarik mencicipi bubur kelor karena penasaran dengan rasanya. Tidak menyangka, setelah memakannya satu mangkuk bubur kelor, ternyata rasanya enak.
“Awalnya penasaran, daun kelor bisa dibuat bubur. Ternyata setelah mencobanya enak juga rasanya, apalagi ada tambahan pisang, nangka kelapa muda, mutiara, santan dan yang bikin pas manis alami itu gula arennya,” ungkap Yulia.
“Tidak hanya untuk orang dewasa, untuk anak-anak juga baik karena ini menyehatkan ada kandungan daun kelornya. Saat puasa seperti sekarang juga cocok untuk takjil buka puasa, tidak mengenyangkan, pas di perut cocok dimakan sebagai makanan pembuka saat buka puasa. Disantap usai sholat tarawih juga cocok,” pungkasnya.
Daun kelor atau Moringa Oleifera sudah dipercaya sejak dulu memiliki segudang khasiat untuk tubuh. Daun ini berasal dari tanaman bernama kelor, yang habitat aslinya berada di wilayah tropis seperti di Indonesia. Daun kelor kaya akan kandungan vitamin dan mineral penting untuk tubuh. Selain itu, antioksidan pada daun kelor mampu menangkal radikal bebas.
Load more