Tepis Kabar Meninggal, Wartawan Liput Demo di Pati Beberkan Kondisinya Berujung Bupati Sudewo Minta Maaf
- dok.kolase tvOnenews.com/Instagram Tuturpedia
Jakarta, tvOnenews.com- Kabar seorang wartawan meninggal dunia, kala demo di Pati untuk desak Bupati Sudewo mundur dipastikan hoaks atau kabar bohong.
Hal ini disampaikan oleh pihak media dari tempat kerja wartawan (pers) yang awalnya diduga meninggal dunia saat meliput Demo Bupati Sudewo pada Rabu (13/8) kemarin.
- dok.kolase tvOnenews.com/Instagram Tuturpedia
Kabar meninggalnya wartawan sempat mewarnai sosial media (Sosmed), ini berbarengan dengan isu desakan mundurnya Bupati Sudewo.
Para massa yang demo ke Kantor Bupati Sudewo ini berujung rusuh atau chaos. Bahkan dikonfirmasi sekitar 50 orang menjadi korban dalam aksi tersebut.
Dalam keterangannya, media pers itu menyebut sang wartawan selamat dalam aksi demo desak mundur Bupati Sudewo. Hanya saja masih dalam perawatan medis.
Terlihat dalam video, wartawan bernama Lilik Yuliantoro itu dalam kondisi berbaring di tempat tidur Rumah Sakit.
"Pernyataan resmi dari Tuturpedia.com dan Gafa terkait kondisi Lilik Yuliantoro serta komitmen untuk terus mengawal hingga Lilik kembali sehat sebagaimana sebelumnya," keterangan media tuturpedia diinstagram, Kamis (14/8/2025)
"Kabar terbaru yang kami dapatkan, Lilik Yuliantoro sudah dalam penanganan medis di RSUD Suwondo, Pati. Lilik saat ini sudah dalam kondisi sadar, namun masih lemas karena efek gas air mata. Beberapa berita yang beredar mengabarkan Lilik meninggal dunia hingga saat ini dapat kami pastikan hoax," tulis Redaksi Tuturpedia dalam keterangan resminya.

- dok.kolase tvonenews.com/Viva.co.id
Berdasarkan informasi yang berseliweran disosmed, Ia dilaporkan mengalami sesak napas dan kelelahan akibat terpapar gas air mata saat bertugas di lokasi.
Informasi awalnya, sempat menyebut kondisi Lilik meninggal dunia saat meliput, meski mengenakan tanda pengenal pers.
Sebelumnya, Bupati Sudewo telah memantik amarah warga Pati, seusai berucap tak masalah jika ia didemo sampai puluhan orang.
Ucapan itu beriringan dengan sejumlah kebijakan Sudewo yang dinilai kontroversi karena menuai kontra atau protes.
Penolakan yang nampak, ada soal adanya kenaikan PBB. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Pati yang menaikkan tarif pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Infonya, dikutip dari tvOnenews.com bahwa Plt Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pati, Luky Pratugas Narimo menyebut bahwa saat ini seluruh korban, baik yang mengalami luka ringan maupun berat ada sebanyak 57 orang.
Ucapan yang dinilai "memantik amarah" itu, viral di sosmed berseliweran, contohnya tiktok @ekokuswanto09:
"Siapa yang akan melakukan aksi, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5 ribu orang, 50 ribu orang suruh mengerahkan saya tidak akan gentar. Saya tidak akan merubah keputusan tetap maju dan saya instruksikan semua aparatur pemerintah Kabupaten Pati tidak boleh beginning apapun dengan Yayak Gundul. Silakan kalau ada pihak pihak yang mau demo silakan. Saya tidak akan gentar, tidak akan mundur satu langkah," kata Sudewo.
Atas demo yang begitu besar dan berujung chaos itu, Bupati Sudewo meminta maaf. Ucapannya itu ia sampaikan langsung di hadapan massa yang hadir.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat lebih baik," kata Sudewo saat memberikan sambutan di hadapan massa depan kantor Bupati Pati, dikutip dari tvOnenews.com.(klw)
Load more