Kabar Buruk untuk Mauro Zijlstra yang Tak Lama Lagi Masuk Timnas Indonesia, Pemain Naturalisasi Ini Bocorkan Ada Tantangan
- Instagram/maurozijlstra
Jakarta, tvOnenews.com- Kabar baik untuk timnas Indonesia yang tak lama lagi akan kedatangan pemain naturalisasi baru, bernama Mauro Zijlstra.
Disamping kabar baik itu, Mauro Zijlstra sepertinya harus hati-hati jadi pemain naturalisasi baru di Timnas Indonesia. Kenapa?.
- Instagram/maurozijlstra
Jauh sebelum bergabung ke Timnas Indonesia, ada hal ini pernah disampaikan Pemain naturalisasi lain asal Belanda juga.
Pemain naturalisasi ini dikenal juga sebagai pemain mualaf satu-satunya di Timnas Indonesia. Dia sosok yang murah senyum.
Dia adalah Ragnar Oratmangoen yang bergabung ke Timnas Indonesia fiera pelatih STY. Wak haji pernah mengungkapkan adanya tantangan bisa jadi kendala besar pemain naturalisasi baru.
Dalam penjelasannya, Ragnar Oratmangoen sampaikan ada tantangaan terbesar yang bisa saja dialami Mauro Zijlstra perlu nantinya.
Pasalnya, apa yang Ragnar sampaikan bagian dari pengalamannya sebagai pemain naturalisasi, bikin merasa syok di awal bergabung dengan Timnas Indonesia.
- PSSI
Satu Hal Bikin Syok Pemain Naturalisasi Baru
Menururnya, apa yang ia rasakan bisa jadi peringatan pemain naturalisasi yang bakal bergabung ataupun baru masuk.
Wejangan khusus ini sebelumnya untuk para Pemain naturalisasi seperti Tim Geypens, Markx Dio dan Ole Romeny, Joey Pelupessy, kala itu. Sebab mereka juga belum lama bergabung ke Timnas Indonesia.
Berdasarkan pengalamannya, sejak pertama kali bergabung dengan Timnas Indonesia syok dengan gaya bermain.
Ternyata gaya bermain di Indonesia dengan sepakbola Belanda berbeda jauh katanya. Timnas secara umum menggunakan umpan jauh.
Sehingga membuatnya harus lebih 'kerja keras' dengan banyak lari. Tak heran harus berusaha cepat untuk penyesuaian diri.
"Di Belanda, semua orang ingin bermain sepak bola yang baik dari belakang,” ungkap penyerang Timnas Indonesia ini, dipodcast Youtube Soccer77, dikutip Selasa (5/8/2025).
“Di Indonesia, yang pertama kali dilakukan adalah kerja keras dan berlari dan tidak bermain bola seperti itu (operan pendek).” jelas Ragnar.
Katanya di Belanda kata Ragnar Oratmangoen lebih banyak memainkan umpan pendek. Hal inilah yang jadi tantangannya.
“Saat kalian tidak bisa bermain operan pendek, maka bermain operan panjang. Di Belanda, mereka tidak menyukai bermain dengan operan jarak jauh,” jelas Ragnar Oratmangoen.
Dibutuhkan seluruh tenaga yang digunakan atau taktik memungkinkan mempengaruhi. Maka kerja keras dan adaptasi cepat dibutuhkan.
Di sisi lain, selama tinggal di Indonesia, dia merasa nyaman sebagai umat muslim. Semoga ketiga pemain asal Belanda pun bisa beradaptasi dengan cepat.
Pemain berstatus mualaf ini sangat suka dengan Indonesia karena 'bisa bebas' daripada di Belanda.
Bebas yang maksud Ragnar Oratmangoen akrab disapa Wak Haji itu ialah mendengarkan suara Adzan.
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan adzan setiap kali saya keluar," jelas Ragnar dalam kesempatan wawancara tersebut.
Kini Ragnar Oratmangoen jadi idola, dan pemain kesayangan Shin Tae-yong atau STY, memutuskan mualaf sejak usia 15 tahun.
Menurutnya, rasa cinta Islam pun tumbuh karena teman-teman sebayanya di masa kecil suka mengajak Ragnar Oratmangoen ke Masjid.
"Saya dibesarkan dari keluarga Kristiani. Saat saya dewasa akhirnya saya menemukan jalan saya untuk memeluk agama islam," kata Ragnar Oratmangoen pada media beberapa waktu lalu di Jakarta.(klw)
Load more