Pecah Rekor! Indonesia Jadi Negara Pertama yang Punya Ketua Federasi Tinju Perempuan
- Istockphoto
tvOnenews.com - Tinju wanita dulunya dianggap sebagai cabang olahraga minor dan kerap dipandang sebelah mata. Namun dalam dua dekade terakhir, dunia menyaksikan lonjakan partisipasi perempuan dalam olahraga keras ini, baik secara atletik maupun struktural.
Sejak tinju perempuan resmi masuk dalam Olimpiade pada 2012, jalan untuk petinju wanita semakin terbuka lebar. Sejumlah nama besar seperti Katie Taylor, Claressa Shields, hingga Mary Kom dari India menjadi inspirasi bagi perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Di Tanah Air, tinju perempuan mulai mendapat tempat sejak era 2000-an, meski belum sepopuler cabang bela diri lainnya. Minimnya turnamen khusus perempuan serta dukungan infrastruktur yang belum merata membuat perkembangan tinju wanita berjalan lambat.
Meski begitu, sejumlah petinju putri Indonesia mulai unjuk gigi di kejuaraan nasional dan internasional, menunjukkan bahwa potensi sebenarnya sangat besar. Namun, satu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah perempuan memimpin langsung federasi tinju nasional, hingga akhirnya sejarah berubah pada 2 Agustus 2025.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah olahraga, Indonesia mencatatkan rekor dunia sebagai negara pertama yang memiliki Ketua Umum federasi tinju dari kalangan perempuan. Sosok itu adalah Hillary Brigitta Lasut, yang resmi memimpin Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) periode 2025–2029.
Ia terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang berlangsung di Jakarta. Seluruh 33 pengurus provinsi sepakat memilih Hillary sebagai calon tunggal, tanpa satu pun suara rival.
“Ini adalah momen bersejarah, bukan hanya untuk saya, tetapi untuk seluruh perempuan yang memiliki mimpi besar di dunia olahraga. Ke depan, Pertina akan lebih transparan, profesional, dan berprestasi,” ujar Hillary.
Berasal dari Sulawesi Utara, daerah yang pernah melahirkan petinju legendaris seperti Adrianus Taroreh, Bonix Saweho, dan Ilham Lahia, Hillary membawa semangat lokal ke panggung nasional.
“Saya yakin, setiap daerah punya talenta mentah yang siap diasah. Jika diberi fasilitas dan kesempatan, mereka bisa bersinar hingga level dunia,” tambahnya.
Sebagai Ketua Umum baru, ia telah menyusun fokus kerja: mulai dari pembinaan atlet muda, peningkatan kualitas pelatih, penyelenggaraan kejuaraan yang lebih terstruktur, hingga pemanfaatan sport science dan teknologi dalam latihan atlet.
Ia juga berkomitmen menggandeng tokoh senior tinju Indonesia agar pembinaan tak hanya berkelanjutan, tapi juga berbasis pengalaman. Langkah ini bukan hanya kemenangan personal, melainkan simbol kuat kesetaraan gender dalam olahraga.
Dunia kini menoleh ke Indonesia, bukan hanya karena prestasi tinju, tapi juga karena keberanian mengambil langkah progresif dalam kepemimpinan olahraga. (udn)
Load more