Sebelum Megawati Hangestri Gabung Manisa BBSK, Rivalnya di Liga Voli Korea Sudah Peringatkan Hal Ini
- KOVO
tvOnenews.com - Megawati Hangestri, pemain andalan Timnas Voli Putri Indonesia, resmi mengawali babak baru dalam kariernya dengan bergabung ke Manisa Büyükşehir Belediyespor Kulubu (Manisa BBSK).
Klub ini baru saja promosi ke Kadinlar 1 Ligi, kasta kedua dalam Liga Voli Turki, dan Megawati akan menjadi pevoli Indonesia pertama yang bermain di sana untuk musim 2025/2026.
Namun, jauh sebelum kepindahannya ke Turki, Megawati Hangestri sudah lebih dulu mencuri perhatian di Liga Voli Korea bersama Daejeon Red Sparks.
Di sana, ia kerap menjadi sorotan karena rivalitas panas dengan pevoli asal Kamerun, Laetitia Moma Bassoko, yang memperkuat Hyundai Hillstate.
Persaingan antara Megawati dan Moma di V-League musim 2024–2025 menjadi salah satu yang paling menegangkan.
Mereka saling susul dalam daftar top skor. Pada 14 Maret 2025, Megawati tampil gemilang dengan mencetak 35 poin saat menghadapi AI Peppers.
Torehan tersebut membuatnya memimpin daftar pencetak poin terbanyak dengan total 764 poin, unggul dari Moma.
Namun Moma bukan tanpa perlawanan. Ia juga menunjukkan kualitasnya dengan mencetak 30 poin dalam kemenangan atas Hi-Pass pada 19 Januari 2024.
Ia bahkan pernah meraih Triple Crown pada 31 Oktober 2024, sebuah pencapaian langka yang menunjukkan dominasinya di lapangan.
Pertemuan langsung antara Red Sparks dan Hillstate selalu menjadi pertandingan panas. Misalnya, pada 7 Februari 2025, Red Sparks mengalahkan Hillstate 3-1.
Dalam laga itu, Megawati mencetak 26 poin, jauh lebih unggul dari Moma yang hanya 14 poin.
Sebaliknya, pada 16 November 2024, Hillstate menang 3-1 dan Moma mencetak 26 poin, lebih tinggi dari Megawati yang mengoleksi 22 poin.
Persaingan mereka tidak hanya terekam dalam statistik, tetapi juga dalam wawancara dan komentar yang mengandung tensi tinggi.
Dalam wawancara eksklusif dengan SBS Sport pada Januari 2025, Moma Bassoko memberikan peringatan keras kepada Red Sparks jelang laga krusial pada 22 Januari 2025.
"Red Sparks memang dalam tren positif dengan meraih 11 kemenangan beruntun, tapi mereka tidak boleh lupa Hillstate memiliki saya yang akan menghentikan rekor tersebut," ujar Moma tegas.
Lebih dari itu, Moma juga secara khusus menyebut nama Megawati sebagai rival yang paling berat ia hadapi musim itu.
"Kalau di musim kemarin saya pikir Kim Yeon Koung yang terbaik, tapi kalau untuk musim ini saya pikir Mega adalah pemain yang paling sulit untuk dihentikan," katanya.
Pujian dari pemain sekelas Moma tentu bukan sembarangan. Ia bahkan menyoroti gaya permainan Megawati yang tak terduga dan dinamis.
"Saya sangat terkejut dengan bagaimana mereka bermain. Red Sparks tampil dengan taktik permainan yang sangat kuat," jelas Moma.
"Tim mereka sangat kompak tetapi yang paling mengejutkan saya adalah cara Mega melakukan serangan yang begitu dinamis dan sulit dipahami," imbuhnya.
Moma juga menegaskan bahwa ia siap menghadang laju Red Sparks, meski harus menghadapi dominasi Mega di lapangan.
"Saya benar-benar tidak bisa menebak apa yang akan mereka lakukan selanjutnya tapi saya akan menghentikan rekor mereka," tandas Moma penuh percaya diri.
Kini, setelah menuntaskan musim penuh rivalitas di Korea, Megawati Hangestri bersiap menghadapi tantangan baru bersama Manisa BBSK.
Klub Turki ini jelas berharap besar pada kontribusi Megatron untuk membawa mereka bersinar di kompetisi kasta kedua.
Kehadiran Megawati sebagai pemain asing pertama asal Indonesia di Liga Voli Turki bukan hanya sejarah, tapi juga sinyal bahwa kualitasnya diakui secara internasional.
Dengan modal pengalaman menghadapi pemain-pemain tangguh seperti Moma Bassoko, Megawati diyakini siap menjadi tumpuan Manisa BBSK.
Dan seperti yang diungkapkan Moma, Megawati adalah sosok yang “paling sulit dihentikan” menjadi pernyataan yang bisa jadi peringatan bagi tim-tim yang akan dihadapi Manisa musim ini.
(anf)
Load more