Delapan Tahun Jadi Bintang "Film Dewasa" Jepang atau JAV, Rae Lil Black Akhirnya Jujur: Kami Bekerja Bukan untuk Bersenang-senang atau Berpesta, tapi...
- Instagram Rae Lil Black
tvOnenews.com - Mantan bintang film dewasa Jepang yang dikenal luas dengan nama panggung Rae Lil Black, kini telah membuka lembaran baru dalam hidupnya.
Setelah memutuskan untuk menjadi mualaf, ia mengganti namanya menjadi Nuray Istiqbal dan secara terbuka menceritakan perjalanan hijrah dan pencarian makna hidupnya dalam podcast Denny Sumargo.
Dalam perbincangan penuh ketulusan itu, Rae tak hanya mengungkap alasan meninggalkan industri hiburan dewasa, tetapi juga transformasi batin yang ia alami sejak mengenal Islam.
Rae mengaku bahwa banyak orang keliru memandang industri film dewasa sebagai dunia yang menyenangkan atau glamor.
Padahal, menurutnya, di balik layar, pekerjaan itu tak seindah yang dibayangkan. “Itu hanya pekerjaan, sama seperti profesi lainnya. Kami bekerja, bukan untuk bersenang-senang atau berpesta,” kata Rae, seperti dikutip dalam podcast tersebut.
Ia menekankan bahwa meskipun dunia tersebut terlihat gemerlap, para aktor dan aktris dituntut untuk tetap profesional, bahkan saat harus berakting dalam kondisi yang jauh dari rasa nyaman.

- instagram rae lil black
Seiring waktu, Rae mulai merasa kehilangan makna dari semua yang dijalaninya.
“Saya kehilangan minat saya. Itu sebabnya saya merasa bahwa saya mengenal Islam pada waktu yang tepat,” ungkapnya.
Awalnya, dunia hiburan itu terasa seperti petualangan. Rae bertemu banyak orang baru dan mendapatkan perlakuan istimewa, seperti “seorang putri”.
Namun lambat laun, semua itu tak lagi membuatnya bahagia. Ia mulai mempertanyakan arah hidupnya, terutama ketika usia hampir menyentuh angka 30.
“Saya tidak berpikir saya ingin terus melakukan ini. Saya ingin mungkin menjadi seorang istri, ibu, atau bahkan petani,” ucapnya, menggambarkan keinginan untuk hidup lebih sederhana dan bermakna.
- Instagram Rae Lil Black
Keputusan Rae untuk memeluk Islam pun lahir dari proses pencarian panjang, bukan sekadar impuls sesaat. Ia menyadari bahwa perjalanan spiritual ini membutuhkan ilmu dan ketekunan.
Load more