Masih Ingat Sergei Litvinov? Pemain Asing Asal Rusia yang Awalnya Tak Digaji Berujung Mualaf di Indonesia
- Kolase tvOnenews
Kondisi ini memaksa Sergei untuk mencari cara bertahan hidup di Solo. Ia sempat berjualan jus buah dari pagi hingga sore untuk menyambung hidup, menunjukkan ketangguhan dan kemauannya untuk bertahan di tengah kesulitan.
Bahkan, ia mendapat bantuan dari almarhumah Julia Perez, pedangdut terkenal yang saat itu menjadi kekasihnya, untuk membiayai kepulangannya ke Rusia.
Deportasi dan Akhir Karier Sepak Bola
Pada 2014, Sergei menghadapi masalah hukum karena izin tinggalnya di Indonesia telah habis selama hampir setahun.
Kantor Imigrasi Solo akhirnya mendeportasinya pada 2 Juli 2014. Sergei dideportasi melalui Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Vladivostok via Seoul, dengan biaya kepulangan ditanggung oleh Julia Perez.
Meski dideportasi, Sergei menyatakan tidak sedih dan berjanji akan kembali ke Indonesia suatu saat nanti.
Setelah kembali ke Rusia, Sergei menghadapi cobaan lain: perceraian dengan istrinya. Pada usia 32 tahun, ia memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan karier sepak bola profesional karena merasa sudah "uzur".
Ia kemudian kembali ke Indonesia, kali ini tidak untuk bermain sepak bola, melainkan untuk mencari peluang baru di dunia hiburan.
Karier di Dunia Hiburan dan Kecintaan pada Indonesia
Sergei menuangkan kecintaannya pada Indonesia melalui lagu berjudul Bule Cinta Indonesia yang diunggah di YouTube.
Ia juga mulai terjun ke dunia hiburan dengan tampil dalam sinetron Kun Anta, di mana ia memerankan karakter yang ramah dan kocak, membuatnya dikenal publik Indonesia.
Penampilannya di sinetron ini memperlihatkan sisi lain Sergei yang karismatik dan mudah diterima masyarakat.
Perjalanan Spiritual Menjadi Mualaf
Puncak dari perjalanan hidup Sergei di Indonesia adalah keputusannya untuk memeluk agama Islam pada akhir 2017.
Proses menjadi mualaf ini tidak terjadi secara instan, melainkan melalui perjalanan spiritual yang mendalam.
Sergei mengaku mulai belajar tentang Islam secara perlahan, hingga suatu saat ia merasa tersentuh saat mengucapkan "Amin" setelah sholat.
Ia merasakan Islam sebagai agama yang "paling bersih, damai, dan baik," yang membawa perubahan positif dalam hidupnya, terutama setelah menghadapi berbagai ujian seperti perceraian dan masalah keuangan.
Load more