Belum Lama Puji Kinerja Dedi Mulyadi, Habib Rizieq Shihab Kini Kritik Keputusan Perubahan Nama RSUD Al Ihsan Jadi Welas Asih
- Kolase tangkapan layar YouTube
Perubahan itu juga wajib merubah data seluruh administrasi, sehingga biaya yang dikeluarkan sangat banyak.
Selain itu, Habib Rizieq juga menyinggung kata "Al Ihsan" identik nama dari basis bahasa Arab.
Padahal, ada beberapa kata dari bahasa Arab telah menjadi bahasa yang masuk KBBI bahasa Indonesia.
Habib Rizieq menjelaskan, bahasa Indonesia sangat fleksibel dan jumlahnya semakin banyak kata dari hasil rangkuman berbagai bahasa.
"Jadi ada bahasa-bahasa daerah, apakah itu bahasa Sunda, Jawa, itu sudah menjadi bahasa Indonesia. Bahkan, ada juga bahasa Arab masuk jadi bahasa daerah lalu jadi bahasa Indonesia," bebernya.
Akibat perubahan nama Al Ihsan, ia kembali menyinggung ucapan salam "Assalamualaikum" berubah "sampurasun".
Pergantian ucapan tersebut tuai polemik ketika Dedi Mulyadi menjabat sebagai Bupati Purwakarta.
"Bukan sampurasun itu jelek, sampurasun itu bagus, tapi enggak boleh menggantikan Assalamualaikum. Silakan setelah salam pakai sampurasun tidak apa-apa," tegasnya.
Walau begitu, Dedi Mulyadi memberikan alasan terkait mengganti Al Ihsan jadi Welas Asih agar lebih dekat dengan karakter warga Jawa Barat.
Habib Rizieq menegaskan, perubahan nama rumah sakit itu rentan terjadinya rasis dalam urusan keyakinan agama.
"Ini kita jauhkan, sikap rasis semacam ini haram, karena beberapa waktu lalu sang gubernur terang-terangan bicara Islam," tukasnya.
Terlepas dari kritikan tersebut, Habib Rizieq sebelumnya menyiratkan pujian terhadap kinerja Kang Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat.
Isyarat tersebut mengingat HRS membantah isu pemerintah menghapus eksistensi Pondok Pesantren Markaz Syariat di Megamendung, Bogor.
Isu itu santer di tengah masyarakat karena Pondok Pesantren Markaz Syariat digosipkan telah digusur oleh Dedi Mulyadi.
"Itu kabar bohong. Pesantrennya ada, santrinya ada, gurunya ada, perpustakaan ada, masjidnya ada, pengajian juga ada. Jadi, kalau ada yang bilang pemerintah mengganggu itu hoaks. Pemerintah nggak ganggu pesantren," tukas Habib Rizieq.
(hap)
Load more