" Tahun lalu sudah mulai digelar namun dengan protokol kesehatan yang ketat dan jumlahnya dibatasi. Sebelum pandemi biasanya disediakan 200 hingga 300 piring. Namun saat ini hanya menyediakan sekitar 100 piring bubur sayur lodeh," ujarnya.
Takjil bubur ini sengaja dikenalkan oleh Panembahan Bodho salah satu murid Sunan Kalijaga yang menyebarkan agama Islam di wilayah Bantul yakni memiliki makna bahwa dalam menyebarkan agama Islam dengan kelembutan seperti bentuk bubur yang memiliki tekstur lebut.
" Setidaknya ada tiga makna yang terkandung dalam tradisi takjil bubur sayur lodeh. Pertama bibirin yang berarti dengan kebagusan. Artinya ajaran Islam itu harus diajarkan dengan cara yang baik, bukan dengan kekerasan. Beber, maksudnya sebelum takjil dibagikan ke jamaah masjid, mereka dijelaskan terkait dasar-dasar ajaran Islam. Terakhir takjil bubur sayur lodeh mengandung babar. Filososinya ajaran Islam harus menyatu dengan masyarakat, tanpa memandang status sosial dari mana dia berasal," terang Haryadi
Takjil Bubur Sayur Lodeh di MAsjid Sabilurrosyad sangat terkenal. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Bantul. Dari cerita dan peninggalan yang ada, masjid ini didirikan oleh Panembahan Bodho pada 1570 Masehi.
Panembahan Bodho sebenarnya merupakan bangsawan yang tinggal di lingkungan kerajaan. Namun dia memilih keluar dan berbaur dengan masyarakat biasa meninggalkan gemerlapnya kerajaan dan memilih ikut menyebarkan agama Islam dan mendirikan masjid tersebut serta mengenalkan takjil bubur sayur lodeh untuk buka puasa setiap bulan Ramadhan. ( Santosa Suparman )
Load more