Tak Ada Angin dan Hujan, Sahroni Bicara Polemik Hercules dan GRIB Jaya soal Ormas Preman dan BMKG: Saya Harus Komentari
- Kolase tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier & GRIB TV
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni kembali bicara polemik Hercules Rosario Marshal dan GRIB Jaya tentang ormas preman dan BMKG.
Sebelum bicara polemik ormas GRIB Jaya, Sahroni mengklarifikasi terkait hubungan antara dirinya dan Hercules.
"Secara personal sama Hercules tidak kenal langsung gue, enggak pernah ketemu normally enggak pernah jabat tangan, gue tahunya cuma di media," ujar Sahroni dalam podcast YouTube Deddy Corbuzier dikutip, Kamis (12/6/2025).
Seperti diketahui, nama Hercules dan anak buahnya di GRIB Jaya belakangan ini viral karena tidak lepas perbincangan ormas berlagak preman.
Kekisruhan bermula dari inisiatif Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi membuat Satgas Anti-premanisme.
- YouTube
Kemudian, Hercules bereaksi keras menyoroti adanya dugaan indikasi upaya Purnawirawan TNI rangka pemakzulan Gibran Rakabuming Raka.
Perseteruan semakin heboh, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen TNI (Purn.) Sutiyoso disebut bau tanah oleh Hercules.
Alih-alih perseteruan itu berlangsung lama, Hercules membuat para purnawirawan dan anggota TNI terenyuh usai minta maaf kepada Sutiyoso.
Namun, Sahroni tetap harus membicarakan polemik ormas terutama GRIB Jaya yang dituduh telah mengganggu masyarakat.
"Kenapa akhirnya sangkut pautnya dengan Hercules? Karena dia selaku ketua umum salah satu ormas. Kenapa kita mengomentari hal yang harus gua komentari sebagai rakyat Indonesia," terangnya.
Sahroni menyampaikan, alasan ia harus berkomentar karena tidak lepas lemahnya kondisi hukum di Indonesia mengatasi aksi premanisme.
Ia mencontohkan dari aksi pembakaran dua mobil polisi di Depok, Jawa Barat pasca banyak pihak yang mendukung Satgas Anti-premanisme.
"Yang awalnya sudah ada dugaan dari salah satu kader yang ada. Tapi karena ormas ini yang dibentuk dengan bersangkutan, akhirnya merusak mata kita, perasaan kita," jelasnya.
Mau tak mau, aksi tersebut menjadi perhatian serius bagi masyarakat akibat ulah ormas yang bergaya seperti preman.
"Akhirnya gua perlu komentari, kalau enggak ini merajalela," katanya.
Mengenai persoalan Hercules, ia lebih menyoroti maraknya aksi premanisme diduga dilakukan oleh anggota dan kader ormasnya.
Menurutnya, ulah anak buahnya membuat perhatian publik tertuju kepada Hercules karena berperan sebagai Ketua Umum DPP ormas GRIB Jaya.
"Bukan karena Hercules, tapi karena ormasnya berprilaku yang tidak pantas," tegasnya.
Aksi anak buahnya dianggap membuat citra positif ormas di tengah masyarakat berubah menjadi negatif.
"Ini gua punya data jadi enggak sembarang ngomong, ini data terkait apa yang dilakukan ormas, enggak satu doang tapi banyak. Gua pernah tanya kepada lembaga ada 550 lebih ormas dengan cara yang berbeda-beda," bebernya.
Bendahara Umum DPP Partai NasDem ini menyesali setelah pembentukan ormas disetujui, tetapi mereka terang-terangan tidak patuh terhadap hukum negara.
"Contohnya adalah pemanfaatan lahan negara di BMKG, terus dimanfaatkan juga itu tanah untuk mendapatkan rezeki. Bayangin istilahnya sudah jatuh tertimpa tangga," imbuhnya.
Penyerobotan sengketa lahan 12 hektare milik BMKG di Pondok Aren, Tangerang Selatan membuat 11 anak buah Hercules di GRIB Jaya diringkus Polda Metro Jaya.
Ia berpendapat, Hercules punya tugas berat memperbaiki sikap anak buahnya walaupun sang pimpinan dianggap bukan orang sembarangan.
"Minimal elegan dikitlah jangan cuma di level tertentu, dia punya high provide tapi di bawahnya rusak," tukasnya.
Usut punya usut, Hercules kini dengan sikap amarahnya berkali-kali menganggap anggota GRIB Jaya tidak melakukan pelanggaran hukum.
Selaku ketua umum, Hercules menegaskan GRIB Jaya tetap hadir memberikan manfaat dan bantuan kepada masyarakat khususnya dari kalangan bawah.
Persoalan berseteru dengan Purnawirawan TNI, ia juga sebelumnya mengapresiasi sikap Hercules kepada Sutiyoso alias Bang Yos.
"Saya apresiasi sikap rendah hati Hercules karena dia mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Dia juga sudah gentle mendatangi langsung Bang Yos (Sutiyoso) dan cium tangan," ucap Sahroni.
"Saya harap sikap Hercules ini jadi contoh tentang bagaimana bersikap ksatria dan mau mengakui kesalahan. Selanjutnya, kalau ketua umumnya saja bisa gentle, bijak, struktur di bawahnya jangan lagi ada yang sok jagoan. Jangan ada lagi yang bertindak premanisme," pungkas Sahroni.
(hap)
Load more