Satu-satunya Pemain Mualaf di Timnas Indonesia, Ternyata Ragnar Oratmangoen Amalkan Sunnah Rasulullah SAW Jadi Contoh Baik
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com- Ragnar Oratmangoen merupakan pemain Timnas Indonesia yang dikenal beragama Islam.
Sosoknya ramah membuat Ragnar Oratmangoen begitu banyak disukai penggemar sepak bola Timnas Indonesia.
- Antara
Ragnar Oratmangoen juga diketahui, satu-satunya pemain mualaf yang ada di Timnas Indonesia. Dia pernah menyampaikan ada satu amalan sunnah dijalankannya.
Kabarnya, Pemain ini tengah mengalami sakit yang tak biasa. Sehingga menghilang kurang lebih 30 hari.
Hal ini sempat cukup mengkhawatirkan Pelatih Patrick Kluivert, apalagi pemain naturalisasi ini punya akurasi passing yang sangat baik.
"Saat melawan Bahrain, dia turun sebagai starter di lini depan bersama Ole Romeny yang mencetak gol tunggal, dan juga Marselino Ferdinan. Dia bermain selama 74 menit di lapangan dengan mencatatkan 29 sentuhan, 16 umpan dengan akurasi 94 persen, dua kali dribble sukses, satu umpan kunci, satu umpan lambung sukses, satu kreasi peluang besar," keterangan dalam Antara.
Atas sakit yang diderita Ragnar, hal ini disampaikan Pelatih FCV Dender, Vincent Euvrard mengkonfirmasi hal tersebut.
Satu-satunya Pemain Mualaf di Timnas Indonesia
Tak disangka pemain naturalisasi ini menjadi satu-satunya pemain mualaf. Sosoknya jadi salah satu pemain dikenal suporter, karena murah senyum, dan ramah.
Masyaallah diketahui, Pemain ini memutuskan gabung Timnas Indonesia, karena salah satu alasannya Indonesia negara mayoritas Islam.
Ragnar Oratmangoen yang disapa Wak Haji ini juga mengakui perasaannya selama membela Timnas Indonesia. Ia merasa nyaman, bila dibandingkan dengan negara kelahirannya Belanda.
Kabar sakit apa, sayangnya, Pelatih tidak menyebutkan secara rinci apa yang tengah diderita Ragnar Oratmangoen.
Hingga absen pada laga kontra Timnas Indonesia dengan China dan Jepang di Juni 2025 ini.
"(Ragnar) Oratmangoen masih diragukan (tampil) karena sakit pada pekan ini," ujar Vincent, dikutip dari Fcvdendereh.be.
Laga terakhir kali Ragnar Oratmangoen untuk Dender saat melawan KV Mechelen sebelum jeda internasional Maret 2025.
Sebelum absen lama dari skuad FCV Dender, Ragnar sendiri mulai kehilangan tempat di tim utama musim ini.
Apakah Ragnar Oratmangoen akan absen pada laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, melawan China dan Jepang mendatang? hal ini belum diketahui secara pasti.
Sisi Religius Ragnar Oratmangoen
Ragnar Oratmangoen punya kisah menarik untuk disimak, salah satunya perjalanan spiritualnya. Berikut penjelasan dirangkum dari berbagai sumber oleh tvOnenews.com.
Sebelum menjadi muslim, awalnya Ia kerap diajak ke sebuah tempat ibadah, perjalanan itulah, membukakan jalan untuk Ragnar Oratmangoen semakin mengenal Agama Islam.
Pada akhirnya, Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji itu, jatuh hati karena melihat ibadah shalat di Tempat tersebut.
Tempat yang asing bagi Ragnar Oratmangoen yaitu Masjid. Dalam perjalanannya, ia sering diajak oleh teman sepermainannya saat diusia remaja.
Wak Haji pun mulai mengeksplorasi dirinya. Sebab ia penasaran dan mulai mencari tahu soal agama Islam.
"Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja juga teman saya yang beberapa kali membawa saya ke masjid," jelas Ragnar Selasa (19/3) di Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ternyata pemain naturalisasi ini, terlahir dari keluarga yang bukan muslim. Ragnar Oratmangoen akui keluarganya beragama Nasrani.
"Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan dalam keluarga kristen," ungkap anak asuh Shin Tae-yong itu.
Sebagai tambahan, Ragnar Pemain Timnas Indonesia kelahiran Oss, Belanda pada 21 Januari 1998. Ia memiliki darah Indonesia dari kakek dari ayahnya yang lahir di Larat, Maluku, 3 November 1925 silam.
Lebih lanjut, Ragnar Oratmangoen mengatakan kalau ia putuskan mualaf saat ia berusia 15 tahun.
Pemain Klub FCV Dender ini, sempat mengalami rasa bingung, ada rasa dan pikiran tidak dapatkan di agama lain, yaitu pembelajaran dan bimbingan untuk hidup dan mengenal tuhan (Allah SWT).
- AFC
"Tapi setelah saya tumbuh dewasa saya memutuskan untuk memeluk Islam pada usia 15 tahun," tambah bagian Skuad Garuda itu.
"Mereka membuat saya belajar lebih tentang Tuhan dan religi bagaimana membantumu dalam hidup, dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang muslim," ungkapnya.
Sementara itu, amalan Sunnah Rasulullah SAW yang Ragnar Oratmangoen jalani yaitu tersenyum.
"Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu" (HR. Tirmidzi)
"Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri" (HR. Muslim)
Perlu diketahui, Ragnar yang lahir di Belanda itu, mengakui kalau di Indonesia jauh lebih nyaman dan menyenangkan.
Keterangan itu Ragnar sampaikan dalam podcast bersama Komika Mamat di YouTube Soccer77, beberapa waktu lalu. Wak Haji sebut di sini bebas punya pilihan tanpa terbebani oleh frame orang lain.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah mengjudge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu.(klw)
Load more