Kudus, Jawa Tengah - Ratusan warga di Kudus, Jawa Tengah dari berbagai latar belakang serta beragam usia, berhijrah dengan cara menghapus tato di yang ada di tubuhnya. Sebagian besar dari mereka beralasan ingin berhijrah menjadi pribadi lebih baik memanfaatkan momen menyambut bulan Ramadhan.
Program tersebut menarik minat warga Kudus dari berbagai latar belakang serta bermacam usia terutama mereka yang ingin berhijrah namun kesulitan untuk menghapus tato yang ada bagian tubuhnya.
Kepala Desa Jurang mengatakan, program hapus tato ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Selain itu dengan program hapus tato tersebut bertujuan memberikan kemudahan warganya serta masyarakat lainnya yang kesulitan untuk menghapus tato.
“Momen ramadan tahun ini kita manfaatkan untuk menghapus tato. Ramadan harus bersih, seperti saya ini karena dulu salah pergaulan jadi ikutan bertato, tapi sekarang malu lah sama warga lainnya dan ini momen yang tepat untuk bertaubat.” Ujar Kepala Desa.
Pasalnya banyak pemilik tato ingin menghapus tatonya namun terkendala biaya. Sementara program tersebut tidak dipatok biaya, hanya para peserta bisa memberikan uang sukarela.
Ratusan peserta ingin mendaftar dalam program tersebut. Namun karena keterbatasan tenaga, panitia dari Ponpes An Najach hanya memberikan kesempatan seratus peserta pendaftar yang dilayani.
Sementara salah seorang warga, Fendy Rianto mengatakan, ingin hijrah sudah sejak lama.
“saya bertato sudah sejak 2014, dan sekarang ingin menghapusnya. Yang ingin hijrah menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Fendy.
Untuk proses menghapus tato tersebut, panitia dari Ponpes An Najach menggunakan ramuan yang terdiri dari enam bahan kimia, yang dapat dibeli di apotek. Sedangkan caranya yakni bagian tato yang akan di hapus, ditempeli isolasi agar obat tidak melebar.
Ahmad Jumanun selaku koordinator program hapus tato tersebut menjelaskan, hapus tato ini berbeda dengan laser, cukup sekali oles tinta tato akan terangkat. Pihaknya juga memastikan jika perawatannya sesuai petunjuk, maka tidak menimbulkan keloid.
“Ada enam obat bahan dikombinasikan jadi satu jadi obat yang warna hitam tadi. Kalau perawatannya ada perawatan khusus yang akan kami arahkan, salah satunya itu kalau nanti obatnya sudah mengelupas jangan sampai diusap-usap supaya hasilnya itu tidak jadi keloid,” jelasnya.
Untuk menghilangkan warna hitam pada olesan tersebut, biasanya menunggu lima sampai tujuh hari. Setelah warna hitam hilang lambat laun kulit akan kembali seperti semula hanya terlihat sedikit bekas luka.
Mengingat antusias warga, kedepannya penyelenggara akan kembali menggelar program hapus tato untuk membantu warga yang ingin berhijrah. (Galih Manunggal/Buz)
Load more