Ustaz Khalid Basalamah Tanggapi Dedi Mulyadi yang Dijuluki Gubernur Konten hingga Mulyono Jilid II: Kalau Saya Pribadi Melihat Ini…
- Tangkapan layar
“Dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan, dan berbagai tayangan lainnya, itu karena mereka sangat memperhatikan saya,” ucap Dedi Mulyadi melalui akun Instagram resminya @dedimulyadi71.
Dedi mengaku bahwa sebagian komentar negatif yang menyerangnya tidak berasal dari warga Jawa Barat, melainkan dari buzzer di luar daerah yang memiliki agenda tersendiri untuk membangun citra buruk terhadap dirinya.
- YouTube
Salah satu contohnya, kata dia, adalah video lawas saat ia mengaduk semen yang kembali diviralkan sebagai konten pencitraan, padahal video tersebut dibuat 6 tahun lalu.
“Apapun yang saya lakukan dikomentari, dan ini dilakukan oleh orang di luar Jawa Barat. Artinya, banyak warga di luar Jawa Barat yang kesal sama saya,” kata Dedi.
Alih-alih tersinggung, Dedi justru menantang para buzzer untuk terus membuat konten negatif tentang dirinya dengan nada sarkastik namun tetap santai.
“Terima kasih ya, telah berupaya menggiring opini agar saya dibenci. Salam untuk para buzzer. Tetap semangat ya, bikin konten negatif sebanyak-banyaknya tentang saya. Agar bapak dan ibu bisa ngebul dapurnya,” ujarnya.
Dedi Mulyadi tetap meyakini bahwa masyarakat Jawa Barat akan menilai langsung kerja nyatanya di lapangan, bukan dari framing media sosial atau serangan buzzer.
Ia juga tak membantah bahwa sebagian strateginya memang beririsan dengan media sosial, namun itu dilakukan demi transparansi dan efisiensi, tanpa harus menyewa konsultan politik mahal atau influencer.
Load more