Adu Kaya dari Konten Eksklusif, Siapa Paling Cuan? Fuji, Dylan, atau Jennifer Coppen?
Jakarta, tvOnenews.com - Media sosial bukan cuma tempat cari eksistensi—tapi juga ladang cuan yang menggiurkan. Lewat fitur Subscription Instagram, para selebritas bisa menghasilkan ratusan juta rupiah tiap bulan hanya dari konten eksklusif yang dibagikan kepada para pengikut loyal.
Bukan endorse, bukan iklan—tapi penghasilan murni dari fans yang rela bayar demi akses spesial. Tapi, siapa yang paling cuan dari semua ini? Fuji, Dylan Janiyar, atau Jennifer Coppen?
Langganan Premium: Cara Baru Para Seleb Jaring Uang dari Fans
Fitur Subscription Instagram memungkinkan kreator mengenakan tarif bulanan kepada pengikutnya untuk mengakses konten eksklusif. Ini termasuk video, live, cerita harian, hingga obrolan privat. Semakin besar jumlah subscriber dan semakin tinggi harga langganannya, makin besar pula cuan yang masuk ke rekening mereka.
Adu Tajir: Ini Rincian Pendapatan Mereka!
Berikut data yang terungkap dari akun langganan ketiganya:
-
@fuji_an
-
Harga langganan: Rp9.000
-
Jumlah subscriber: 65.900
-
Estimasi penghasilan bulanan: Rp593.100.000
-
-
@dilanjaniyar
-
Harga langganan: Rp29.000
-
Jumlah subscriber: 33.200
-
Estimasi penghasilan bulanan: Rp962.800.000
-
-
@jennifercoppenreal20
-
Harga langganan: Rp29.000
-
Jumlah subscriber: 3.236
-
Estimasi penghasilan bulanan: Rp93.844.000
-
Dylan Janiyar, Si Ratu Cuan!
Meski Fuji memiliki jumlah subscriber terbanyak, Dylan Janiyar lah yang mencetak cuan paling besar. Dengan harga langganan Rp29.000—tiga kali lipat dari Fuji—penghasilan bulanan Dylan menembus hampir Rp1 miliar. Angka yang fantastis, bahkan jika dibandingkan dengan penghasilan bulanan pejabat tinggi atau CEO swasta.
Sementara itu, Jennifer Coppen berada di urutan ketiga, dengan jumlah subscriber lebih sedikit namun tetap mampu meraup puluhan juta setiap bulan. Tetap impresif untuk skala konten digital pribadi.
Jennifer Coppen: Cinta, Konten, dan Sindiran Timnas
Menariknya, Jennifer Coppen bukan cuma menarik perhatian lewat kontennya, tapi juga hubungan asmaranya dengan pemain keturunan Indonesia-Belanda, Justin Hubner. Kedekatan mereka sempat ramai jadi bahan gosip warganet, apalagi setelah Hubner santer dikaitkan dengan Timnas Indonesia. Ironisnya, performa Hubner di lapangan kerap jadi bahan sindiran publik, seolah lebih "mesra" di media sosial ketimbang di pertahanan Garuda.
Jennifer sendiri tetap konsisten membagikan konten eksklusif dan menjaga engagement dengan para fans, terlepas dari apapun isu di luar sana. Cuan tetap mengalir, cinta tetap bersinar, meski lini belakang Timnas kadang masih berantakan.
Pelajaran dari Tiga Nama Besar Ini
Fuji membuktikan bahwa basis fans yang besar bisa jadi modal utama, meskipun tarif langganannya murah.
Dylan memperlihatkan bahwa personal branding yang kuat dan konten eksklusif yang bernilai tinggi bisa membuat orang rela bayar mahal.
Jennifer menunjukkan bahwa bahkan dengan audiens terbatas, monetisasi tetap bisa berjalan asal strategi konten tepat.
Jumlah Follower Tak Selalu Jadi Penentu
Dari perbandingan ini, jelas terlihat bahwa strategi harga dan nilai konten memainkan peran besar dalam menentukan penghasilan dari Subscription Instagram. Dylan Janiyar berhasil mengubah jumlah follower yang lebih sedikit dibanding Fuji menjadi penghasilan tertinggi—berkat positioning konten yang tepat dan tarif premium.
Jadi, kalau kamu kreator digital atau selebgram baru, pelajaran pentingnya adalah: jangan hanya fokus cari follower, tapi pikirkan juga apa yang bisa kamu tawarkan dan berapa nilainya di mata audiens.
Instagram kini bukan cuma soal eksis, tapi soal eksklusif—dan itu bisa berarti cuan besar! (nsp)
Load more