Prabowo Subianto dan Luhut Panjaitan Ternyata Pernah Bekerja Sama Semasa Aktif di Militer? Perkenalkan, Sat 81 Kopassus, Pasukan Elit TNI AD
- Kolase tvOnenews.com / VIVA / Facebook Prabowo Subianto
"Dan sekaligus menyiapkan satu unit, beliau sebut creme dela creme dari TNI dan kami belajar di sana untuk melihat, mengkombinasikan apa yang kami alami selama menjalani pendidikan di special forces di Fort Bragg dan kemudian juga Jerman dan juga di SAS di UK," tuturnya.
"Kemudian tentu dengan pengalaman-pengalaman operasi kami di Timor Timur maupun di Papua, maupun di Kalimantan. Saya berpangkat mayor pada waktu itu, Prabowo Kapten di situlah kami menyusun suatu organisasi yang kemudian kami sebut Detasemen 81 Kopassandha," sambungnya.
- Sekretariat Presiden
Jenderal Purnawirawan TNI yang pernah jadi Menko Polhukam pada era Presiden Jokowi ini menerangkan kenapa nama detasemen yang diambil angka 81.
Menurutnya, nama 81 itu terinspirasi dari kejadian pembebasan sandera di Bandara Don Mueang di Thailand pada tahun 1981 silam oleh operasi khusus Pasukan Kopassus.
"Kenapa 81 dapat? Karena waktu itu kita melihat operasi pembebasan sandera di Don Mueang di Thailand pada tahun 81, jadi kita mudahnya membuat itu. Dan kami laporkan pada Jenderal Jusuf menteri pertahanan, keamanan, Panglima ABRI, dan beliau segera setuju. 'Beliau mengatakan 'angka 9 itu angka tertinggi, jadi saya setuju Luhut kamu buat namanya Detasemen 81' itulah awalnya ini," tuturnya.
Kemudian Luhut belajar bahwa pasukan elit itu harus memiliki spesialisasi, oleh karena itu, Detasemen 81 diketahui membuat berbagai macam spesialisasi yang sesuai atau berdasarkan tuntutan tugas.
"Kemudian Pak Benny memang memerintahkan untuk membuat yang kecil. Dari situ kami belajar bahwa satuan elit itu harus memiliki spesialisasi, itu sebabnya kemudian Detasemen 81 ini membuat berbagai macam spesialisasi sesuai dengan tuntutan tugasnya. Dan itu juga yang mewarnai waktu Jenderal Sintong menjadi Danjen Kopassus kita melakukan reorganisasi sesuai permintaan dari Jenderal Benny Moerdani sebagai Panglima ABRI waktu itu," jelasnya.
- VIVA
Luhut juga mengaku bahwa sebagai salah satu orang yang merumuskan, Detasemen 81 ini membuat seleksi yang tugasnya untuk mencari prajurit yang mampu membuat keputusan cepat dan tepat dalam keadaan darurat maupun tertekan.
Load more