Kamu Berusia 25-35 Tahun? Begini Kata Primbon Jawa dalam Masa Penentuan Arah Hidupmu, Katanya...
- Pexels/Budgeron Bach
tvOnenews.com - Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, primbon bukan sekadar ramalan, tetapi juga panduan hidup berdasarkan weton, perhitungan hari lahir, dan pergerakan energi alam semesta.
Untuk usia 25-35 tahun, primbon menyebut fase ini sebagai "masa penentuan arah", dimana seseorang mulai menemukan jati diri, arah karier, pasangan hidup, hingga fondasi kehidupan jangka panjang.
Berdasarkan primbon, berikut terawangan dari sisi rezeki hingga jodoh untuk Anda yang berusia 25-35 tahun.
1. Fase pembentukan karakter dan rezeki
Menurut primbon, usia 25–35 adalah saat energi seseorang sedang sangat aktif. Ini adalah waktu yang tepat untuk bekerja keras, membangun usaha, dan memperluas jaringan. Weton dan hari kelahiran sangat memengaruhi karakter seseorang dalam bekerja.
Misalnya, orang yang lahir di Selasa Kliwon cenderung tegas dan cocok jadi pemimpin, sedangkan mereka yang lahir di Jumat Legi biasanya penuh wibawa dan berpotensi sukses dalam bidang seni atau diplomasi.
Rezeki pada usia ini sangat bergantung pada seberapa kuat seseorang menyelaraskan diri dengan elemen dasar wetonnya. Jika sesuai, maka pintu rezeki terbuka dari berbagai arah.
- Pexels/Kampus Production
2. Ujian kehidupan dan energi spiritual
Primbon menyebut usia ini juga sebagai fase ujian batin. Masalah kepercayaan diri, kegagalan cinta, kekecewaan terhadap pekerjaan, bahkan tekanan sosial akan datang silih berganti. Namun, ini bukan hal buruk, melainkan bagian dari proses pendewasaan.
Untuk menghadapi fase ini, disarankan memperkuat unsur spiritual. Puasa mutih (jika diyakini), meditasi, doa rutin, atau tirakat malam dapat membantu menenangkan jiwa dan membuka mata batin agar tidak mudah goyah.
- Pexels/Yan Krukau
3. Soal Jodoh dan Rumah Tangga
Bagi yang belum menikah di usia ini, primbon menyarankan agar tidak tergesa-gesa, tetapi juga tidak menunda terlalu lama.
Perhatikan kecocokan weton pasangan. Pasangan dengan elemen bertolak belakang bisa menimbulkan benturan energi rumah tangga, tapi bukan berarti tak bisa bahagia, asal diimbangi dengan komunikasi dan spiritualitas.
Untuk yang sudah menikah, usia 25–35 seringkali menjadi masa penyesuaian yang rawan konflik. Primbon menyarankan banyak introspeksi dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.
Load more