tvOnenews.com - Beda nasib Bu Salsa dengan vokalis Sukatani baru-baru ini ramai diperbincangkan publik.
Bu Salsa masih menjadi perhatian publik meski kasus video syurnya sudah lama berlarut.
Belakangan ini, PGRI Jember secara tegas membela Bu Salsa, meskipun video tanpa busananya sempat membuat publik geger.
Humas PB PGRI Jember, Ilham Wahyudi, menyatakan bahwa Bu Salsa tetap pantas menjadi guru.
Organisasi tersebut menolak anggapan bahwa skandal yang menimpanya mengurangi kelayakannya sebagai tenaga pendidik.
Bahkan, Ilham menegaskan bahwa Bu Salsa tidak bersalah dalam penyebaran video tersebut.
Menurutnya, video itu tersebar tanpa izin dan menjadi bentuk eksploitasi digital.
"Video syur tersebut bukan kesengajaan dia untuk disebar dan diperjualbelikan. Dia hanya korban," ujar Ilham.
Namun, setelah video itu viral, Bu Salsa memutuskan mengundurkan diri dari profesinya sebagai guru.
"Sangat kita sayangkan jika Bu Salsa mundur. Terlebih dia lolos PPPK yang notabene idaman setiap honorer," ungkap Ilham.
Dia juga menegaskan bahwa Bu Salsa telah menunjukkan sikap bertanggung jawab dengan membuat video klarifikasi serta permintaan maaf.
Hal ini, menurutnya, membuktikan bahwa dia masih pantas menjalankan profesinya sebagai tenaga pendidik.
Sementara itu, di sisi lain, band Sukatani mengungkapkan bahwa vokalisnya, Novi Citra Indryati alias Twister Angel, dipecat secara sepihak dari sekolah tempatnya mengajar.
Hal ini terungkap setelah lagu kritik mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar menjadi viral.
Mereka juga menyesalkan bahwa pemecatan itu terjadi tanpa adanya kesempatan bagi Novi untuk memberikan klarifikasi.
"Pemecatan tersebut dilakukan tanpa memberikan ruang dan kesempatan bagi Twister Angel untuk dimintai keterangan," tulis Band Sukatani.
"Bahkan, dalam surat pemecatan yang diterima, sama sekali tidak dijelaskan apakah keikutsertaan Twister Angel dalam band Sukatani merupakan pelanggaran berat," tambahnya.
Menanggapi kabar tersebut, pihak SDIT Mutiara Hati, tempat Novi mengajar, memberikan klarifikasi.
Kepala SDIT Mutiara Hati, Eti Endarwati, menegaskan bahwa pemecatan Novi bukan karena lagu kritiknya, tetapi karena pelanggaran kode etik sekolah.
"Beliau mengajar baik, cuma namanya guru tidak hanya punya kompetensi saja, tapi ada nilai-nilai yang harus dipatuhi. Kalau melanggar aturan, harus siap dengan segala konsekuensinya, dan beliau sudah menyadari itu," ujar Eti.
Dia juga menyebut bahwa salah satu pelanggaran mendasar yang dilakukan Novi adalah soal berpakaian.
"Adapun pelanggaran kode etik yang paling mendasar adalah terbukanya aurat guru," tegasnya.
Perbedaan perlakuan terhadap Bu Salsa dan Novi Citra langsung memicu perdebatan di media sosial. Banyak yang menilai keputusan tersebut tidak adil.
Di platform X (Twitter), beberapa netizen mengunggah komentar pedas mereka.
Dalam salah satu siaran langsungnya di TikTok, Bu Salsa mengaku tak peduli jika suatu hari nanti video syurnya dilihat oleh anaknya sendiri.
"Ya bodo amat, ya gak apa-apa. Nasi sudah menjadi bubur," ucap Bu Salsa dengan santai.
Pernyataan ini justru semakin memicu amarah publik, terutama karena dirinya masih dibela oleh PGRI Jember.
"Yang begini masih bisa jadi guru, vokalis Sukatani dipecat karena ngeband dengan lirik kritikan. Lucunya Konoha ini,” komentar netizen di X.
"Vokalis Sukatani dipecat gara-gara aurat, nah ini jelas-jelas lebih parah malah dibela. Negara gak ada moral, apapun boleh kecuali kritik pemerintah,” balas yang lain.
"Kasian guru honorer lain yang lebih bagus akhlaknya tapi gak lolos PPPK,” kata netizen di media sosial. (adk)
Load more