Semarang, Jawa Tengah - Sate biasanya memakai bahan daging ayam, sapi, kambing, atau kerbau. Tapi di Semarang nih, ada kedai yang menyajikan sate lain dari biasanya. Yaitu sate dari ikan bandeng. Bagaimana rasanya?
"Enak juga. Yang pasti dari tekstur jelas beda ya. Ini tidak kenyal tapi lebih lembut karena memakai bahan ikan. Rasa juga beda, karena ikan bandeng kan gurih, dan bandengnya itu tanpa duri," kata Priyono, pegawai kantoran yang sedang makan siang di kedai kuliner bandeng di kawasan oleh-oleh Pandanaran Semarang.
Bandeng yang dipakai adalah bandeng segar ukuran besar. Lebih dulu dibuang kulitnya dan dicabut durinya, sehingga penikmat akan nyaman menikmati sate bandeng.
"Ukurannya harus yang besar supaya kita mendapatkan fillet daging bandeng yang tebal. Jadi ketika dibuat sate ukurannya juga besar-besar," kata koki kedai Juwana yang membuat sate bandeng.
Daging bandeng dibuat fillet lalu dipotong menjadi kotak-kotak. Setelah itu ditusuk dengan bambu menjadi sate siap panggang. Bumbunya menyesuaikan ya. Beda dengan bumbu sate ayam atau kambing. Sate bandeng berbumbu bawang rempah.
Setelah bumbu meresap, sate pun dipanggang. Karena daging bandeng lebih lembut dan empuk, maka memanggangnya pun tak perlu lama-lama seperti sate ayam atau kambing. Tak sampai sepuluh menit saja sudah matang dan siap disantap.
Sate bandeng dihidangkan bersama potongan tomat, bawang merah, timun, cabai, dan kecap manis. Lalu disantap dengan nasi hangat.
Harga sate bandeng ini cukup terjangkau. Bawa 50 ribu saja sudah lebih dari cukup untuk menikmati seporsi nasi sate bandeng plus minuman. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)
Load more