Komentar Menohok Coach Justin soal Pemain Timnas Indonesia Berkarier di Liga Jepang, Saran untuk Sandy Walsh?
- Tangkapan layar Youtube R66 Sports
tvOnenews.com - Pandit senior, Coach Justin memberikan komentar menohok tentang tren pemain timnas Indonesia yang berkarier di Liga Jepang atau J1 League.
Bek naturalisasi timnas Indonesia, Sandy Walsh resmi bergabung dengan klub J League, Yokohama F Marinos.
Kepastian Sandy Walsh berseragam Yokohama Marinos itu diumumkan langsung dalam instagram resmi klub, pada Minggu (9/2/2025) sore WIB.
"Dengan senang hati kami umumkan bahwa Sandy Walsh telah bergabung dengan kami," bunyi pernyataan resmi Yokohama Marinos.
Sejatinya informasi itu muncul pertama kali saat media Belgia, Sporza memberitakan tentang Sandy Walsh yang kontraknya segera habis dengan KV Mechelen.
Di mana hal itu semakin menguat setelah media setempat Jepang, Sponichi melaporkan soal transfer Sandy Walsh dari klub Belgia KV Mechelen ke Yokohama F Marinos.
Yokohama F Marinos merupakan salah satu klub papan atas di Jepang, pernah menjadi juara J-League sebanyak 5 kali.
Namun pada edisi terakhirnya hanya mampu finis di peringkat ke-9 pada J-League 2024.
Berdasarkan laporan jurnalis asal Belgia, Jonas Van De Veire menyatakan bek kanan berusia 29 tahun itu selangkah lagi akan pindah dari Belgia ke Yokohama.
“Setelah berpetualang bersama Indonesia, kini satu yang menanti di Jepang: Sandy Walsh, yang kontraknya di KV Mechelen berakhir, semakin dekat untuk pindah ke klub papan atas Asia, Yokohama F. Marinos,” tulis Jonas di akun X pribadinya, @Jonasvdv_.
Lebih lanjut, Jonas memastikan Sandy dan Yokohama tengah menyelesaikan detail kontrak yang akan disepakati pada Sabtu, 8 Februari 2025.
“Sandy Walsh dalam perjalanannya menuju klub papan atas Jepang Yokohama F. Marinos, semua pihak tengah mengerjakan detail terakhir. Kesepakatan harus diselesaikan pada hari Sabtu,” kata Jonas.
Di sisi lain, jauh sebelum Sandy Walsh memilih untuk bermain di Liga Jepang atau J1 League.
Sudah banyak pendahulu Sandy yang pernah bermain dan mencicipi Liga tersebut, di antaranya adalah Irfan Bachdim (C'dole Sapporo), Stefano Lilipaly (C'dole Sapporo), dan yang terakhir adalah Justin Hubner (Cerezo Osaka) serta Pratama Arhan (Tokyo FC),
Komentar Coach Justin soal pemain timnas Indonesia yang berkarier di Liga Jepang
Dalam sebuah kesempatan talk show bertajuk 'Kasih Paham CAPT', Coach Justin bercerita tentang pengalaman pemain timnas Indonesia yang berkarier di Liga Jepang.
Melihat Justin Hubner yang mengungkapkan kekecewaannya di Cerezo Osaka, tak diberi menit bermain.
Setelah muak tak mendapatkan menit bermain dan memutuskan cabut dari Cerezo Osaka,
Coach Justin menceritakan pengalaman buruk pemain Indonesia yang bermain di Liga Jepang, seperti Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim.
"Gua punya pengalaman dengan Lilipaly kan, gue yang kenalkan dia ke klub, akhirnya dia pindah ke Liga Jepang," terang Coach Justin dilansir youtube TS Media.
Justin mengakui bahwa Stefano Lilipaly bisa direkrut klub Liga Jepang, Consadole Sapporo pada tahun 2014 atas rekomendasinya.
"Ada orang liga tanya gua, pemain siapa, waktu itu Lilipaly, oke gua telpon Lilipaluy," bebernya.
Justin kemudian menghubungi Stefano Lilipaly dan menawarkannya untuk bermain di Jepang.
"Oke mau, gua bukan agen, jadi gua gak minta fee atau lain-lain, ini kontaknya, lu tinggal email. Dia email dibalas dan kemudian dia pindah ke Jepang," cerita Justin.
Sayang, pemain naturalisasi timnas Indonesia itu tak dipakai jasanya oleh klub tersebut, sehingga dirinya lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan.
"Di situ dia udah nggak dipakai, dia juga bingung, nggak berani kasih kesempatan, cuman friendly match. Nggak dikasih alasan," paparnya.
Tak lama kemudian, giliran Irfan Bachdim striker andalan timnas Indonesia di Piala AFF 2010 berangkat ke Liga Jepang atau J-League 1 dengan membela Ventforet Kofu pada 2015.
Akan tetapi, pemain keturunan Indonesia tak mendapat kesempatan bermain, sama seperti Stefano Lilipaly.
"Sama nggak dipakai juga, kayaknya untuk mengangkat nama klubnya di situ," terangnya.
- Cerezo Osaka
Tak sampai di situ, sampai bek andalan Shin Tae-yong di timnas Indonesia, Pratama Arhan bernasib sama dengan para seniornya.
"Kasus ketiga Pratama Arhan, sama sekali nggak dikasih kesempatan juga untuk bermain," jelasnya.
"Kasus keempat Justin Hubner, tapi tiga ini kan nggak berani ngomong, atau terima-terima aja. Justin kan berani ngomong," paparnya.
Menurut Coach Justin berdasarkan keterangan dari Justin Hubner, klub Jepang yang merekrutnya hanya memanfaatkan dirinya.
"Mereka itu manfaatkan gua untuk marketing purpose saja, makanya dia kesel kan," jelas Justin.
"Untuk mengangkat nama mereka di Indonesia," tutup Coach Justin. (yus/ind)
Load more