Dikenal sebagai Raja Jalanan, John Kei Tak Sudi Kalau Sang Anak Ikuti Jejak Kelamnya di Masa Lalu: Ayah Kepengen Kita...
- Kolase tvOnenews
tvOnenews.com - Walaupun punya reputasi sebagai preman paling disegani di Jakarta, namun John Kei tidak mau apabila anak-anak mengikuti jejaknya.
Hal itu disampaikan oleh putra John Kei yang bernama Keiland Refra yang sekarang dikabarkan menjalani profesi sebagai petinju hingga pernah menjadi juara.
Seperti diketahui, nama John Kei pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat ibu kota. Bagaimana tidak, sosoknya sebagai preman membuatnya sering berurusan dengan aparat.
Belakangan ini, nama John Kei kembali membuat geger. Ia dan kelompoknya terlibat dalam tindak pembunuhan di Duri Kosambi, Jakarta Barat pada 21 Juni 2020 lalu.
Bahkan jauh sebelum itu, John Kei diduga ikut memainkan peran dalam kematian Tan Harry Tantono alias Ayung yang ditemukan tewas usai menerima 32 tusukan di sekujur tubuhnya.
Kepolisian saat itu mencium keterlibatan John Kei karena sejumlah rekan-rekannya mengaku telah membunuh Ayung lantaran ingin menagih utang sebesar Rp600 juta.
Sederet catatan kriminal hingga upaya pembunuhan yang dilakukan oleh pria bernama asli John Refra ini membuatnya dijuluki sebagai 'The Godfather'.
Di sisi lain, kisah kelam yang selama ini dijalani oleh John Kei justru membuatnya tidak ingin kalau sang anak malah mengikuti jejaknya di dunia hitam.
Hal itu diungkapkan oleh putra kelima atau anak bungsu dari John Kei yaitu Keiland Refra yang kini memilih menekuni hobinya sebagai seorang petinju.
Walaupun awalnya hanya sebagai hobi, namun Keiland Refra pernah beberapa kali menjuarai olahraga tinju di level amatir, salah satunya medali emas di Kejuaraan Tinju Piala Kapolda Metro Jaya.
Melansir dari kanal YouTube Laurend Hutagalung TV, keputusan Keiland Refra mendalami olahraga tinju tidak lepas dari nasihat sang ayah.
Menurut Keiland Refra, ayahnya berpesan kalau olahraga tinju bakal menjadi salah satu bentuk pertahanan diri dari putranya apabila diganggu oleh orang lain.
“Kalau gua udah mendalami boxing, bokap gua selalu berpesan 'misalnya kamu ribut dipukul orang, kamu harus pukul orang itu jangan lebih dari tiga kali, pukul satu kali kalo udah jatuh, udah selesai',” katanya.
Load more