Warung sudah dikelola oleh generasi kedua. Awalnya pada 1970, Risah membuka warung kecil untuk melayani pekerja proyek Sungai Tajum, tak jauh dari warung yang sekarang.
Menunya lebih lengkap. Mulai dari makanan besar, yakni ikan goreng, sampai minuman kopi dan jahe disediakan untuk para pekerja.
"Lalu pindah ke sini, yang paling laris ikan goreng. Jadi, sampai sekarang ini sedia ikan goreng saja," ujar Ratiwen, anak bungsu Risah, yang kini mengelola warung peninggalan ibunya.
Karena cita rasa tak berubah, warung ini selalu ramai. Kebanyakan adalah mereka yang menjadi pelanggan lama. Jika lewat, selalu singgah untuk makan.
Load more