Banyumas, Jawa Tengah - Membaca kata 'basur' sama sekali tidak ada kaitan dengan perangkat tidur. Ini adalah bahasa Banyumas untuk menyebut spesies dari jenis itik. Tepatnya, ini adalah sebutan untuk entok jantan.
Berbeda dengan bebek, daging basur tidak semua orang suka. Selain tekstur yang alot, aroma amis basur juga lebih menyengat beberapa level dibanding bebek.
Kedua kelemahan itu, bisa diatasi dengan memasak basur dengan bumbu rempah kuat. Serta durasi pemasakan yang lama.
"Itulah kenapa, basur paling cocok dimasak dengan cara rica-rica," ujar Wati, ibu rumah tangga yang kerap menerima pesanan rica basur.
Bumbu rica-rica adalah campuran rempah dengan aroma kuat. Lengkuas, sereh, daun salam, ketumbar, merica, jahe, dan lainnya.
"Lengkuas dan jahe terutama, ini jenis bumbu yang aromanya kuat. Akan membuat aroma daging basur relatif netral," ujarnya.
Semua bumbu diblender jadi satu, lalu ditumis ringan di sedikit minyak. Kemudian ditambahkan air. Baru, daging basur potong kasar dengan tulangnya dimasukkan.
"Proses merebus juga harus dalam durasi panjang. Kalau perlu bisa memakai panci tekanan. Agar daging basur yang karakternya memang alot, bisa menjadi empuk," ujarnya lagi.
Rica basur banyak dijajakan di warung-warung hingga pedagang keliling. Beberapa ibu rumah tangga juga kerap menerima pesanan alias open order. Umumnya dijual seharga Rp 10 ribu tiap porsi.
Rica basur empuk, biasa dinikmati dengan nasi putih hangat. Cita rasa pedas manisnya sangat tepat dinikmati di daging empuk bersama tulang-tulangnya. Jangan lupa taburan bawang goreng dan irisan mentimu, biar lebih segar. (Sonik Jatmiko/act)
Load more