Serangan G30S PKI di Rumah Jenderal Nasution, Ade Irma Suryani Gugur, Ucapan Terakhirnya Bikin Pilu
- Kolase tim tvOnenews.com
Dengan lugu, ia bertanya, "Mama, kenapa Ayah ditembak?"
Pertanyaan ini membuat sang ibu terkejut dan sangat terpukul, karena di tengah situasi genting tersebut, Ade Irma masih memikirkan keselamatan ayahnya.
Setelah serangan tersebut, Johanna Sunarti segera membawa Ade Irma ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Di tengah kekacauan, keluarga Nasution berharap ada keajaiban yang bisa menyelamatkan nyawa Ade Irma.
Dokter melakukan upaya keras dengan melakukan operasi untuk menyelamatkan gadis kecil itu.
Namun, luka yang diderita Ade Irma sangat parah, karena setidaknya tiga peluru bersarang di punggungnya.
Kakaknya, Hendrianti, kemudian menyusul ke rumah sakit dan menemukan adiknya sudah dalam kondisi penuh darah.
Saat itulah, Ade Irma memberikan kata-kata terakhir yang begitu menyentuh hati keluarga.
Meski dokter sudah berusaha semaksimal mungkin, lima hari setelah penembakan, tepatnya pada 6 Oktober 1965, Ade Irma Suryani Nasution meninggal dunia.
Kematian Ade Irma Suryani Nasution menjadi salah satu simbol kepiluan akibat tragedi G30S PKI.
Seorang anak kecil yang seharusnya menjalani kehidupan dengan ceria dan penuh keceriaan, justru harus menjadi korban kekerasan yang mengerikan.
Ade Irma adalah korban termuda dari peristiwa tersebut, dan kisahnya terus dikenang sebagai bukti betapa kejamnya kudeta yang dilakukan oleh PKI.
Bagi Jenderal AH Nasution dan keluarganya, kehilangan Ade Irma tentu menjadi pukulan yang sangat berat.
Meskipun Jenderal Nasution berhasil selamat dari upaya penculikan, kehilangan putri tercintanya meninggalkan luka mendalam yang tak akan pernah hilang.
Kehilangan Ade Irma juga menjadi salah satu pengingat bagi bangsa Indonesia untuk terus menjaga keutuhan dan kesatuan negara dari ancaman-ancaman yang mengganggu stabilitas nasional.
Serangan G30S PKI di rumah Jenderal AH Nasution tidak hanya berakhir dengan pelarian sang Jenderal dari upaya penculikan.
Tetapi juga meninggalkan duka mendalam dengan gugurnya Ade Irma Suryani.
Ucapan terakhirnya yang penuh ketegaran dan kepolosan membuat banyak orang terenyuh dan menambah luka atas tragedi tersebut.
Jenderal AH Nasution menjadi salah satu saksi sekaligus pelaku sejarah pada saat terjadi peristiwa 1 Oktober 1965 dini hari itu.
Load more