“Sekarang sudah hampir jam sebelas. Saya mau bercerita, sebuah kisah dari Mahabharata. Tentang Kresna yang diperintahkan ke pada Arjuna agar melakukan perang dengan Kurawa."
Adalah tugas seorang prajurit untuk berperang membela negerinya dan mempertahankannya. Memang benar, yang dihadapi adalah saudara sendiri. Tapi mereka ingin menghancurkan kerajaan Pandawa. Laksanakan tugasmu tanpa menghitung untung rugi!” tutup Sukarno.
Selanjutnya, menurut AB Lapian, setelah acara tersebut selesai Presiden Seokarno pergi menjemput Ibu Ratnasari Dewi.
"Acara selesai sekitar pukul 23.00. Sesudah itu Bung Karno pergi ke Istana Negara untuk mengganti pakaian kemudian berangkat menjemput Ibu Ratnasari Dewi yang sedang berada di Nirwana Supper Nightclub." ungkap AB Lapian.
Dalam buku "Malam Bencana Nasional", AB Lapian menulis bahwa pada 1 Oktober 1965 keadaan istana negara diliput kegelisahan.
"Kolonel Bambang Widjanarko, sebelum meninggalkan istana pukul 24.00 semalam, telah menyampaikan kepada Presiden acara untuk pagi hari tanggal 1 Oktober 1965, yakni waktu minum kopi jam 07.00 Bung Karno akan menerima Waperdam Leimena dan Men/Pangad Jenderal Ahmad Yani." ungkap Lapian.
Ajudan Presiden Soekarno, Kolonel Bambang, yang saat bertugas pagi hari sebagai inspektur upacara gladi resik peringatan HUT ABRI di lapangan parkir timur Senayan mendapat laporan tentang penembakan dan penculikan terhadap beberapa jenderal.
Kolonel Bambang yang mendapat laporan tersebut langsung menuju ke istana. Di mana sesampainya di sana ia langsung dihujani pertanyaan, "Bagaimana, Bapak ada di mana?".
“Segera saya bertindak menanyakan ke sana kemari. Kawal Pribadi yang berada di Istana saya tanyai apakah ada kontak dengan Pak Mangil, Komandan DKP, yang selalu berada dekat dengan BK." jelas Kolonel Bambang.
Load more