Sejak awal, tidak ada target untuk menjadi kampiun dalam kompetisi yang diikuti oleh peserta dari Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia tersebut. Kami menyadari bahwa kualitas musikalitas KMI yang baru terbentuk pada 9 Januari 2024 belum dapat disejajarkan dengan 16 peserta lainnya, Namun KMI yang pada saat terbentuk merupakan siswa-siswa kelas XI dan XII dari SMA Negeri 52 Jakarta memiliki semangat yang perlu mendapatkan apresiasi, demikian Lisa Michiels yang juga merupakan Manager KMI.
Harapan kami, pengalaman yang KMI pelajari selama di Malaysia dapat membangkitkan semangat, kepercayaan diri dan antusiasme mereka dalam memainkan dan melestarikan musik keroncong, musik asli Indonesia.
Tidak hanya tampil dalam MIKC, KMI juga tampil dalam intimate concert yang dilakukan di Gedung pertunjukan utama Universiti Malaya, Panggung Eksperimen yang dihadiri oleh hampir lebih 40 undangan yang terdiri dari akademisi dari beberapa universiti di Malaysia diantaranya Universiti Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia dan UITM Shah Alam, dan bahkan dari Technical University of Austria, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan beberapa mahasiswa Indonesia di Malaysia, Seniman, Pengusaha dan Branch Manager Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Malaysia, Bapak Tosan Anda Andika.
Professor Hanafi Hussin dari Universiti Malaya menyampaikan bahwa sebagai host acara, Beliau sangat senang karena semua yang hadir memberikan apresiasi atas penampilan anak-anak Krontjong Muda Indonesia yang masih belia, namun memilih untuk melestarikan musik asli Indonesia. Dalam kesempatan terpisah, Hanafi menyampaikan bahwa musik keroncong yang berkembang di Malaysia sangat kental dengan musik keroncong yang berkembang di tanah Jawa. Hanafi bahkan tertarik untuk mengembangkan musik keroncong gaya Tuguan di Universiti Malaya.
Andre Juan Michiels yang turut mendampingi Krontjong Muda Indonesia selama di Malaysia mengaku bangga dengan mental yang dimiliki anak-anak tersebut untuk tampil di panggung internasional walaupun pengenalan mereka atas musik keroncong baru seumur jagung. Andre yang merupakan musisi senior dan tokoh keroncong nasional serta merupakan alumni SMA Negeri 52 Jakarta, bersama-sama dengan Maruli Hutagaol menginisiasi dukungan dari alumni SMA Negeri 52 lintas angkatan bagi KMI yang telah secara nyata melakukan pelestarian musik keroncong.
Ibu Barsiah, selaku Kepala SMA Negeri 52 Jakarta menyampaikan harapan bahwa perjalanan anak-anak didiknya ini diharapkan dapat menumbuhkan keseriusan dalam menekuni musik keroncong dan kelak dapat menjadi salah satu pilihan bagi masa depan mereka.
Pada hari ketiga di Malaysia, KMI berkesempatan tampil di sebuah heritage house milik Universiti Malaya Cultural and Heritage Research Center (UMCHRC) di Melaka, membawakan beberapa lagu bersyairkan Bahasa Kreol Tugu dan sebuah lagu Fado berjudul Rosa Branca dalam Bahasa Portugis yang berarti Mawar Putih.
Load more