tvOnenews.com - Yuni Shara, seorang diva yang masih mempesona di usia 52 tahun, kembali mengejutkan publik dengan pengakuan terbarunya.
Dalam sebuah wawancara di podcast Close The Door bersama Deddy Corbuzier, Yuni Shara blak-blakan membicarakan kehidupan pribadinya, termasuk cara dirinya memuaskan kebutuhan tanpa kehadiran seorang suami.
Fokus diskusinya mencakup kehidupan seksual dan kebahagiaannya yang tetap ia jaga meskipun telah lama bercerai.
Yuni Shara. Sumber: Kolase tvOnenews.com/ Instagram @yunishara36.
Yuni Shara tidak ragu untuk berbagi rahasia tersebut. "Aku sudah menjadi janda selama lebih dari 14 tahun, dan aku bisa tetap bahagia tanpa pasangan," ujar Yuni dengan percaya diri. Pengakuannya ini langsung mengundang perhatian publik, terutama para penggemarnya.
“Banyak orang berpikir kalau tidak ada suami, kehidupan seksual pasti hambar. Tapi bagi aku, itu salah besar,” tambahnya.
Dalam percakapan dengan Deddy Corbuzier, Yuni Shara juga mengungkap bahwa ia kini memuaskan dirinya sendiri dengan cara yang mungkin tidak disangka-sangka oleh banyak orang.
Ia dengan lugas menyebutkan bahwa alat bantu seks atau sex toys adalah salah satu kunci kebahagiaannya saat ini.
Yuni Shara dalam podcast Deddy Corbuzier. Sumber: YouTube Deddy Corbuzier.
Pengakuan ini menciptakan gelombang reaksi dari para pendengarnya. Sebagian besar masyarakat mungkin terkejut, karena topik seperti ini sering kali dianggap tabu, terutama ketika dibicarakan oleh seorang publik figur seperti Yuni Shara.
Namun, Yuni tetap tegas dengan pandangannya. "Aku tidak malu dengan pilihanku. Setiap orang berhak menikmati hidup mereka sesuai keinginan masing-masing, termasuk dalam urusan seksual," jelas Yuni Shara.
Di balik pengakuan berani itu, Yuni juga berbicara tentang pengalaman pahit dalam pernikahan sebelumnya.
Ia mengaku pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang membuatnya sulit merasakan kebahagiaan dalam hubungan intim pada masa itu.
"Dari pernikahan pertama, aku sudah mengalami KDRT hampir setiap hari. Itu benar-benar mengubah pandanganku tentang hubungan seksual. Waktu itu aku tidak punya minat sama sekali untuk berhubungan," tuturnya dengan tegas.
Setelah bercerai, Yuni Shara memutuskan untuk fokus pada dirinya sendiri. Ia belajar lebih dalam tentang kebutuhannya tanpa bergantung pada pasangan.
Menurutnya, menggunakan alat bantu seks adalah jalan yang tepat untuk meraih kepuasan yang selama ini sulit ia dapatkan dalam pernikahan.
"Sebelumnya, mencapai orgasme itu hampir mustahil buat aku. Sekarang, dengan alat bantu seks, aku lebih mudah meraih kepuasan yang dulu sulit dicapai," ungkap Yuni Shara.
Selain membahas aspek seksual, Yuni juga menekankan pentingnya menghargai diri sendiri. Ia merasa bahwa kontrol penuh atas tubuhnya adalah salah satu bentuk penghargaan diri yang paling tinggi.
"Aku tidak merasa perlu terikat lagi dalam sebuah pernikahan. Tapi, aku tetap ingin seseorang yang bisa diajak berbicara di masa tua nanti," jelas Yuni, menunjukkan bahwa meski puas dengan kehidupan mandiri, ia masih terbuka untuk hubungan di masa depan.
Pengakuan Yuni ini mengundang berbagai reaksi di media sosial.
Ada yang memujinya karena keberaniannya berbicara jujur tentang kehidupan pribadinya, sementara yang lain merasa topik tersebut terlalu kontroversial.
Namun, Yuni Shara tampaknya tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain. "Aku hanya menjalani hidupku dengan caraku sendiri, dan aku bahagia dengan itu," pungkasnya.
Pendekatan Yuni Shara terhadap kehidupan seksualnya menantang banyak pandangan tradisional tentang peran seorang wanita, terutama yang sudah lama menyandang status janda.
Dengan jujur, ia memberikan inspirasi kepada banyak wanita lain untuk lebih menghargai dan mencintai diri sendiri, tanpa perlu tergantung pada kehadiran orang lain.
"Aku menemukan bahwa mencintai diri sendiri, termasuk dalam aspek seksual, adalah kunci untuk hidup yang lebih berarti," tambah Yuni.
Pengakuan berani Yuni Shara ini membuka diskusi lebih luas tentang bagaimana wanita bisa menikmati kebebasan dan kemandirian dalam hidup mereka, termasuk dalam urusan yang paling pribadi sekalipun.
Bagi Yuni, kunci kebahagiaan terletak pada rasa kontrol penuh atas diri sendiri dan kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan tanpa batasan yang ditentukan oleh norma-norma sosial.
(abs/anf)
Load more