tvOnenews.com - Bada Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah menginfokan soal kabar adanya ancaman megathrust. Tampaknya, hal itu bukan cuma isapan jempol semata.
BMKG memperkirakan akan ada gempa besar di zona megathrust, yakni Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Sebab ini menjadi suatu bencana yang besar, tentu waktu kapan terjadinya pun jadi salah satu fokus utama.
Sayangnya, menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam cuitannya di media sosial X, gempa megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja. Sebab, segmen-segmen sumber gempanya sudah rilis.
"Karena kejadian gempa memang belum dapat diprediksi, sehingga kami pun tidak tahu kapan akan terjadi. Kami katakan 'menunggu waktu' hal itu karena segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah release (tinggal segmen tersebut yang belum lepas)," urai Daryono.
"Megatrust itu sesuatu yang niscaya pasti akan terjadi, tetapi yang terbesar itu tidak akan terjadi dalam waktu 1 atau 1 setengah tahun ke depan," ujarnya sambil menunjukkan kartu tarot Queen of Sword dalam sebuah video di kanal YouTube miliknya.
Denny juga melihat kalau pun terjadi gempa dengan skala yang cukup besar, perlu diketahui jika itu hanyalah 'gladi resik' semata.
"Kalaupun terjadi, gempa dan lumayan besar ketahuilah itu hanya gladi resik saja dan itu bukan yang utama," ujarnya.
Alih-alih megathrust, Denny justru melihat jika akan ada bencana lain yang terjadi di tahun 2024. Fatalnya, bencana itu terjadi di saat orang-orang sedang dalam keadaan tidak siap, sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
"Saya, sih, melihat ini masih fifty-fifty. Saya merasakan akan tetap ada gempa, tetap longsor, dan hal-hal yang semacam itu tadi terjadi disaat orang-orang tidak siaga (tidak siap), dan ini memakan korban jiwa yang tidak sedikit,"
Di sisi lain, Denny juga melihat akan adanya kecelakaan moda transportasi yang membawa penumpang, yakni pesawat. Namun, hal itu masih bisa dicegah, sehingga hanya nyaris terjadi.
"Kalau (kecelakaan) pesawat terbang, saya melihat akan terjadi, tapi bisa dihentikan. Jadi sepertinya nanti nyaris terjadi kecelakaan besar, tapi itu bisa diselamatkan," ujar Denny.
Menurut Denny faktor masalah teknis hingga angin kencang menjadi faktor kecelakaan tersebut terjadi.
"Tidak hanya masalah teknis manusia, tapi juga dari adanya angin yang berhembus kencang, terutama di daerah-daerah Malaka Melayu ke atas itu kan rawan terhadap taifun dan sebagainya, ini yang harus diwaspadai," ucap Denny Darko. (ism)
Load more