tvOnenews.com – Sejak pertama kali digelar, Synchronize Festival selalu berupaya untuk membangun kesadaran kolektif merayakan musik Indonesia agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Bukan itu saja, Synchronize Festival juga berusaha untuk tetap menjaga value menjadi etalase luasnya spektrum musik Indonesia.
Pada tahun ini, mengusung tema “Together Bersama”, Synchronize Fest kembali digelar di Gambir Expo Kemayoran, pada 4, 5, 6 Oktober 2024.
Presscon Synchronize Festival 2024 (sumber: tvOnenews.com/Akmal Ghani)
Melalui semangat kebersamaan, Synchronize Fest merayakan dan menerjemahkan relevansi budaya kreatif dan musik Indonesia hari ini dengan menjadi wadah ekspresi yang dapat melebur sesuai zaman.
Salah satu persembahan spesial Synchronize Fest tahun ini adalah menghadirkan musisi-musisi luar negeri yang mengangkat narasi identitas musik Indonesia dalam karya mereka.
“Synchronize Fest tahun ini dengan ‘Together Bersama’ sebagai tema besar menjadi amplifikasi kita semua untuk saling bergandengan tangan dan mendukung ekosistem kreatif di Indonesia, juga masyarakat dunia. ” jelas David Karto, Direktur Festival Synchronize Fest.
Semangat “Together Bersama” diwujudkan melalui 160 penampil yang akan mengisi tujuh panggung.
Presscon Synchronize Festival 2024 (sumber: tvOnenews.com/Akmal Ghani)
Mereka antara lain Bagi Rapot Sambil Karaoke, Killing Me Inside RE:UNION X Pee Wee Gaskins, Bondan Prakoso & Fade2Black, Dewi Perssik feat. Aldi Taher, Guyon Waton, Maliq & D'Essentials, Wali, Superman Is Dead, hingga grup dan musisi pendatang baru yang menjanjikan seperti Asal Bunyi (Texpack, Rrag, Swellow), Bernadya, Dazzle, Funeruuu, Sukatani, Tamat, dan lain-lain.
Komitmen Synchronize Fest menjadi festival yang inklusif diaktualisasikan salah satunya dengan menghadirkan musik-musik bernapaskan spiritual, antara lain lewat penampilan Haddad Alwi feat. Sulis Cinta Rasul dan Yasmin yang dikenal dengan lagu- lagu religi Islam, Sidney Mohede yang membawakan lagu-lagu spiritual Kristiani, juga Barry Likumahuwa yang mengusung konsep “Pengharapan” dengan pendekatan musik gospel.
Selain itu, hadir pula pertunjukan istimewa NIKE ARDILLA LIVE BERSAMA (Bonita, Danilla, Fanny Soegi, Putri Ariani, Tantri "KOTAK"); ROCK OPERA KEN AROK: HARRY ROESLI (ANDY /rif, Arie Kriting, Candil, Dira Sugandi, Fauzan Lubis, Hari Pochang, Indra Lesmana, Isyana Sarasvati, Oslo Ibrahim, Sal Priadi, Soleh Solihun, Sri Hanuraga, Teater Mainmonolog) musik oleh Gerald Situmorang.
Serta 60 TAHUN ELVY SUKAESIH BERKARYA yang menjadi ajang penghormatan pada musisi- musisi yang lebih dulu berdedikasi dan melahirkan karya-karya monumental.
Terdapat juga pertunjukan yang mengusung tema-tema menarik lain seperti penampilan 5 diva muda masa depan SRICANDY: Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya, Mahalini, Keisya Levronka yang akan tampil di dalam satu panggung.
Pertunjukan SORE DAN KAWAN-KAWAN (Afgan, Ardhito Pramono, Atilia Haron, Bilal Indrajaya, Cholil Mahmud, Fanny Soegi, Pusakata, Noh Salleh, Rian Ekky Pradipta).
Presscon Synchronize Festival 2024 (sumber: tvOnenews.com/Akmal Ghani)
Serta hadirnya program musik fenomenal televisi medio 2000-an INBOX SCTV LIVE AT SYNCHRONIZE FEST (7 ICONS, CHIBI-CHIBI, D'Bagindas "C.I.N.T.A", Hello Band, Repvblik. HOST: Andhika Pratama, Gading Marten, Audi Marissa), dan masih banyak lagi.
Seniman multidisiplin Edy Khemod dan Taba Sanchabakhtiar didaulat sebagai show director yang akan membuat panggung tematik lebih hidup dan memberi pengalaman menikmati pertunjukan secara maksimal.
“Ini kali kedua mendapat kesempatan menggarap panggung spesial Synchronize Fest. Tantangannya berlipat ganda, baik secara jumlah maupun kompleksitas pertunjukannya. Mulai dari pertunjukan yang bereksperimen dengan teknologi, sampai membuat pertunjukan berformat opera. Bagaimana membuat pertunjukan yang unik dan secara visual estetik. Ini akan jadi ajang eksplorasi dan eksperimen bagi kami untuk menghadirkan pertunjukan yang unik dan semoga berkesan untuk semua,” ujar Edy Khemod selaku Show Director.
Synchronize Fest juga mengakomodir pertunjukan orkes yang dikurasi oleh KOBRA Musik dalam Panggung Getar, serta kolektif disjoki dan kolektif musik elektronik terkurasi oleh La Munai Records yang tampil di Oleng Upuk, sebuah panggung mini berbentuk kaleng kerupuk.
(akg)
Load more