tvOnenews.com - Kisah Pegi Setiawan, atau yang lebih dikenal sebagai Ayah Pegi, menjadi sorotan publik setelah penuturannya di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi pada tanggal 9 Juli 2024.
Dalam video tersebut, terungkap banyak hal tentang kehidupannya, termasuk pergolakan rumah tangganya yang melibatkan dua istri dan anak-anaknya.
Ayah Pegi bernazar mempertemukan anak-anak dari istri pertama dan kedua dalam satu momen yang penuh haru.
Ayah Pegi Setiawan dan Dedi Mulyadi. Sumber: Tangkapan Layar YouTube: Kang Dedi Mulyadi.
Menurut pengacara, Pak Rudi, yang kini dikenal dengan nama Asab Rudi, memiliki dua identitas. Nama asli Pak Rudi sejak kecil hingga dewasa adalah Rudi Irawan.
Pada tahun 2006, ketika pindah ke Bandung, namanya berubah menjadi Asab Rudi karena sebuah kejadian yang melibatkan rumah tangganya.
Kemudian, setelah menikah lagi pada tahun 2008, namanya tetap menjadi Asab Rudi.
“Nama Pak Rudi sejak kecil hingga dewasa adalah Rudi Irawan. Pada tahun 2006, ketika pindah ke Bandung, namanya berubah menjadi Asab Rudi karena ada kejadian dengan rumah tangganya,” ungkap pengacara.
Perubahan nama ini kemudian dikaitkan dengan kasus lain pada tahun 2020, yang melibatkan dugaan bahwa Pak Rudi menyembunyikan anaknya, Pegi.
Namun, pengacara menegaskan bahwa tidak ada hubungan hukum antara perubahan nama dengan kasus yang sedang berjalan.
“Kasus ini menurut kami agak susah untuk maju karena tidak ada hubungan hukumnya,” tegas pengacara.
Pak Rudi merubah nama di KTP dengan menambahkan nama kakaknya di awal namanya untuk mendapatkan surat pengantar nikah tanpa sepengetahuan istri pertama.
“Pak Rudi merubah nama di KTP dengan menambahkan nama kakaknya di awal namanya untuk mendapatkan surat pengantar nikah tanpa sepengetahuan istri yang pertama,” jelasnya.
Dedi Mulyadi, dalam wawancaranya, memberikan dukungan kepada Ayah Pegi yang tengah menghadapi proses persidangan.
“Sekarang mah tambah Pak, berkhusus selama ada proses persidangan, Bapak puasa aja siap-siap gitu kan sambil memohon pada Allah bukakanlah tabir kebenaran ini,” kata Dedi.
Ayah Pegi pun menyatakan bahwa keluarganya di rumah tidak ada masalah dan mereka ikhlas menjalani hari-hari ini. “Enggak ada problem, ikhlas melewati hari-hari ini iya alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah,” ujar Ayah Pegi.
Dalam video tersebut juga terungkap bahwa Ayah Pegi bertemu dengan anak-anaknya secara teratur.
Dedi Mulyadi bertanya tentang pertemuan dengan ibu Pegi, yang dijawab oleh Ayah Pegi bahwa pertemuan tersebut belum terjadi karena kondisi yang masih belum memungkinkan.
“Bertemu ibunya Pegi kapan?” tanya Dedi. “Kemarin dan kemarinnya, pak. Itu ketemu terus sana, kan sama anak-anak sehat semua anak,” jawab Ayah Pegi.
Ayah Pegi meninggalkan keluarganya pada tahun 2008 tanpa menceraikan istri pertamanya.
Ketika Dedi Mulyadi bertanya tentang berapa lama anak-anak ditinggalkan, Ayah Pegi menjelaskan bahwa komunikasi tetap terjaga meskipun ia meninggalkan keluarga.
“Ya dari situ aja, dari 1997,” katanya. Saat itu, Pegi masih duduk di bangku kelas 5 SD dan terus bertemu dengan ayahnya.
“Sering dilihat-lihat, sering dilihat terus ketemu sama Bapak lagi?” tanya Dedi. “Heeh,” jawab Ayah Pegi.
Pegi sendiri, meskipun harus bekerja keras sebagai kuli bangunan sejak usia 15 tahun, tetap menjaga hubungan baik dengan ayahnya dan adik-adiknya.
“Akhirnya dari kuli itu Pegi bisa sekolahin adiknya?” tanya Dedi. “Alhamdulillah selama kerja. Dia baik, alhamdulillah nurut anaknya, pendiam, enggak merokok, enggak minum kopi, enggak pernah pakai motor brong,” jawab Ayah Pegi dengan bangga.
Kehidupan Ayah Pegi bersama istri keduanya juga terungkap dalam wawancara tersebut.
Istri kedua mengakui bahwa sejak bersama Ayah Pegi, hubungan mereka baik-baik saja. “Sekarang semenjak sama aku mah baik!” ungkapnya.
Kisah Ayah Pegi ini memberikan pelajaran berharga tentang perjuangan, pengorbanan, dan pentingnya menjaga hubungan keluarga meskipun menghadapi berbagai rintangan.
Sebuah langkah yang penuh harapan dan doa, semoga Ayah Pegi bisa memenuhi nazarnya dan melihat keluarganya bersatu dalam kebahagiaan. (anf)
Load more