Terkuak Alasan Rani Ipar adalah Maut Tak Merasa Salah, Ternyata Perselingkuhannya Berawal dari…
- kolase tvOnenews/ Tangkapan Layar YouTube: Denny Sumargo
tvOnenews.com - Kisah perselingkuhan yang diangkat dalam film "Ipar Adalah Maut" bukan hanya sekedar cerita drama, namun juga mencerminkan kisah nyata yang mengejutkan.
Di dunia nyata, karakter Rani, yang menjadi pusat kontroversi dalam kehidupan nyata, menghadirkan kompleksitas psikologis yang menarik perhatian.
Dalam sebuah wawancara dengan Denny Sumargo di kanal YouTube CURHAT BANG pada tanggal 21 Juni 2024, Eliza Sifa, seorang narasumber terkenal, mengungkapkan berbagai alasan yang mendasari perilaku Rani yang kontroversial ini.
![]()
Pemain Film Ipar adalah Maut: Rani dan Aris. Sumber: Instagram @davinaakaramoy.
Awal Mula Perselingkuhan dan Dinamika Keluarga
Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa Rani tidak merasa bersalah atas perbuatan perselingkuhannya dengan Aris, suami dari kakak kandungnya sendiri, Nisa. Menurut Eliza Sifa, Rani memiliki persepsi yang berbeda terhadap hubungannya dengan Nisa.
Rasa iri yang tertanam sejak kecil karena perbandingan yang kerap dilakukan oleh keluarga dan orang-orang sekitarnya menjadi pemicu utama. "Rani suka dibanding-bandingkan dengan Nisa, baik dari segi fisik maupun prestasi," ujar Eliza Sifa.
Hal ini menciptakan tekanan psikologis yang mendalam bagi Rani, yang merasa tidak pernah bisa menyamai pencapaian atau penampilan kakaknya.
Kompleksitas Psikologis Rani
Eliza Sifa juga menyoroti bahwa Rani selalu merasa Nisa lebih banyak mendapatkan perhatian positif dari keluarga dan lingkungan sekitar, sementara dirinya sering kali dianggap sebagai "adik yang kurang" dalam berbagai aspek.
"Misalnya, orang-orang sering bilang, 'Kok adiknya nggak sama sih, kok cantikan Mbaknya?' Rani merasa Nisa menikmati pujian-pujian itu, dan itu bikin dia iri," jelas Eliza.
Perasaan ini kemudian memuncak ketika Rani merasa Aris memberinya perhatian yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya, yang mungkin menjadi salah satu alasan kuat mengapa dia terlibat dalam hubungan yang tidak seharusnya.
Tidak Pernah Merasa Salah
Menariknya, dalam wawancara tersebut, Eliza Sifa juga membahas betapa Rani tidak pernah benar-benar merasa bersalah atas tindakannya.
Meskipun perselingkuhan dianggap sebagai perbuatan yang salah moralnya, Rani tetap mempertahankan sikapnya.
Load more