News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Ahli Forensik dr Sumy Hastry Jadi Saksi Tewasnya Teroris Noordin M Top Usai Berjaga 3 Hari di Lokasi Penyergapan, Kondisi Jenazahnya…

Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti atau disapa dr Hastry menjelaskan peristiwa penyergapan terhadap teroris kelas kakap, Noordin M Top yang terjadi di Solo
Selasa, 18 Juni 2024 - 19:11 WIB
dr Sumy Hastry Purwanti jadi saksi penyergapan Noordin M Top
Sumber :
  • Kolase tim tvOnenews.com

tvOnenews.com - Masih ingat dengan Noordin M Top? Seorang teroris yang menjadi otak dari pengeboman di Bali pada tahun 2002 dan 2005, Bom JW Marriott (2003), Bom Kedutaan Besar Australia (2004), hingga Bom Mega Kuningan (2009).

Pada akhirnya, pada tahun 2009 polisi melakukan penyergapan terhadap Noordin Mohammad Top di Solo, Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Noordin M Top menjadi buronan paling dicari di Indonesia ini, namun pada akhirnya tewas setelah meledakkan diri dengan bom yang telah dirakitnya.

Polisi bersama Densus 88 melakukan penyergapan terhadap Noordin M Top hingga terjadi baku tembak, belum sempat dibekukkan teroris tersebut akhirnya meledakkan diri.

Dalam kejadian tersebut, dr Sumy Hastry Purwanti, seorang dokter ahli forensik memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi pada saat penyergapan hingga kondisi jenazah Noordin M Top ketika diserahkan kepada keluarganya.. 

Seperti apa penjelasan dari dr Sumy Hastry Purwanti ketika peristiwa yang terjadi di Solo, Jawa Tengah 15 tahun yang lalu tersebut. Simak informasinya berikut ini.

Seorang Ahli Forensik, Kombes Pol. dr Sumy Hastry Purwanti atau kerap disapa dengan dr Hastry menjelaskan peristiwa penyergapan terhadap teroris kelas kakap, Noordin M Top yang terjadi di Solo, Jawa Tengah pada 17 September 2009 tepatnya 15 tahun yang lalu.

Rupanya, di saat kejadian itu dr Hastry berada di lokasi bahkan ia menyaksikan penyergapan oleh Polisi disertai dengan Densus 88. 

Saat itu sempat terjadi penembakan antara polisi dan anak buah Noordin M Top. Bahkan dr Hastry menjadi saksi penyergapan hingga teroris asal Malaysia itu tewas dan dibawa ke ruang autopsi jenazah.

Dilansir tvOnenews.com dari tayangan di kanal YouTube Denny Darko, Dokter Hastry diwawancarai oleh seorang magician, Denny Darko di Rumah Sakit Bhayangkara Polri. 

Setelah meledakkan diri, jenazah Noordin M Top dibawa ke ruang jenazah pada rumah sakit tersebut, tempat dimana Denny Darko dan dr Hastry melakukan perbincangan.

“Beberapa kali pernah terorism di Wonosobo, Solo, dan ada Noordin M Top dulu 2009,” ungkap ahli forensik, dr Sumy Hastry Purwanti yang saat itu bertugas sebagai tim dokter saat menangani kasus terorisme.

Noordin M Top
Noordin M Top. (Ist)

Dirinya mengatakan jenazah sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Semarang sebelum dibawa ke Jakarta untuk dilakukan proses autopsi. 

“Iya, dulu di sini. Kita periksa terus dibawa ke Jakarta,” ujarnya.

dr Hastry sempat belajar mengenai ilmu forensik Post Blast Injury di Australia. Namun pada saat terjadinya penyergapan tersebut, ia belum menerima ilmu tersebut.

“Waktu itu saya belum belajar, Post Blast Injury nya tahun 2011,” kata dr Hastry.

Sebagai ahli forensik kepolisian, Ia menjelaskan ilmu tersebut sangat penting di dunia forensik untuk mengetahui bagaimana terjadinya seseorang meninggal akibat ledakan bom maupun tembakan yang kerap terjadi pada kasus terorisme.

“Memang penting sekali, saya belajar tentang luka karena ledakan termasuk karena senjata api itu membuktikan memang bomnya itu dimana gitu. Apakah betul korban itu membawa Bom, apakah bom itu ada di dekatnya, atau korban ada di deket yang bawa bom atau jauh itu dari luka-lukanya,” jelasnya.

“Itu (hasil forensik) tidak bisa bohong, CCTV juga kalah dari kita yang identifikasi. Kita juga harus tahu, dia atau bukan sih yang membawa bom,” lanjutnya.

dr Hastry ditugaskan untuk siaga selama 3 hari saat terjadinya penyergapan terhadap teroris kelas kakap itu.

“(Saat penangkapan itu) saya sudah 3 hari ada di TKP,” ungkap dr Hastry.

“Setelah diperiksa di sini, kita bawa ke Jakarta untuk di autopsi. Disana, menunggu keluarganya untuk mengambil, Keluarga dari Malaysia,” jelas dr Hastry.

Kemudian, Denny Darko meminta kejelasan kepada dr Hastry mengenai pemberitaan yang terjadi saat itu bahwa Noordin M Top meninggal karena meledakkan diri.

“Iya, iya betul (meledakkan diri). Baku tembaknya dri anak buahnya,” jelas dokter Hastry.

“Setelah aman, tim penyisir bom masuk memastikan nggak ada bom lagi, baru tim Dokpol masuk untuk evakuasi jenazah,” terusnya.

dr Sumy Hastry Purwanti
dr Sumy Hastry Purwanti bersama Denny Darko. (Ist)

Ketika itu ia tak diberitahu bahwa seorang teroris yang akan ditangkap oleh pihak kepolisian merupakan Noordin M Top. Hastry hanya diminta untuk siaga sebagai tim dokter.

“Saya waktu itu disuruh berjaga siaga oleh tim Dokpol saya. Saya nggak tahu kalau yang mau ditangkap itu Noordin M Top. Cuma kita disuruh siap-siap aja,” tutur Hastry kepada Denny Darko.

“Karena itu kan rahasia. Yang penting, saya selaku tim forensik harus diminta stand by. Kita nunggu disana sampai hari ketiga,” sambungnya.

Saat dr Hastry berada di TKP, dirinya mengaku menyaksikan saat Densus 88 menyergap pelaku teroris tersebut bersama kawanannya.

Setelah terjadi peristiwa tersebut, tim Dokpol membawa 4 jenazah yang terdiri dari 3 anak buah dan Noordin M Top sendiri.

“Ternyata setelah terjadi baku hantam dan tembak-tembakan serta peledakan diri itu, ada 4 jenazah,” terangnya.

“Kita periksa, 4 jenazah itu adalah Noordin M Top dan 3 anak buahnya. Istrinya nggak apa-apa,” sambung dr Hastry.

Setelah itu, ia dan timnya melakukan pencocokan identitas dari foto yang diberi kepolisian dengan wajah jenazah tersebut.

“Kita lihat dari fotonya, dari wajahnya yang sudah ada, ternyata benar itu Noordin M Top,” kata Dokter Hastry.

“Waktu (tewas) meledakkan diri, wajahnya masih bisa dikenali?” cecar Denny Darko.

“Masih, wajahnya masih dikenali,” jawabnya.

“Dan memang dari awal, kita nggak tahu. Yang penting dia itu teroris, diduga Noordin M Top. Ternyata berhasil juga, polisi menangkap sampai dia (Noordin M Top) meledakkan diri,” sambungnya. 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Noordin M Top seorang teroris kelas Kakap yang tewas dalam penyergapan Polisi bersama Densus 88 di Solo, Jawa Tengah pada 15 tahun yang lalu.

Ia menjadi dalang dari pengeboman yang terjadi di sejumlah titik di Indonesia pada beberapa tahun sebelumnya. (Kmr)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT