Dalam keheningan malam, TKW Arab Saudi tersebut terjebak dalam siklus penyesalan dan kesedihan yang tak berujung. Merenung di bawah cahaya remang-remang, ia bertanya-tanya apa yang salah, di mana letak dosa yang membuatnya harus menderita seperti inii.
Namun, meski badai datang bertubi-tubi, ia tak menyerah pada takdir buruknya. Dengan tekad yang teguh, ia kembali mencari pekerjaan di Arab Saudi, meski pahitnya kenangan masih menyertainya.
Terjerat dalam hubungan yang tak sehat sebagai pemuas nafsu, ia tetap berjuang demi masa depan yang lebih baik, meski jalan yang harus dihadapinya penuh dengan rintangan dan penderitaan.
Kisah TKW Arab Saudi menjadi cermin kejamnya sistem yang memanfaatkan kerentanan dan kebutuhan pekerja migran.
Pertanyaan pun muncul: Seberapa lama lagi perbudakan modern ini akan dibiarkan berlangsung? Dan apakah pemerintah sudah melakukan segalanya untuk melindungi hak-hak mereka? Atau kita cuma menunggu hingga semakin banyak korban-korban pemuas nafsu?
Melalui kisah-kisah seperti ini, kita diingatkan akan pentingnya mendengar suara para TKW yang terpinggirkan, dan memperjuangkan hak-hak mereka sebagai manusia yang layak mendapat perlakuan adil dan manusiawi. (anf)
Load more