News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Tak Ada Korban Selamat, dr Sumy Hastry Purwanti Ungkap yang Sebenarnya Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182: Dead Body Can Talk

Duka mendalam masih dirasakan masyarakat Indonesia, kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tepatnya pada 9 Januari 2021. dr Sumy Hastry Purwanti ungkap...
Selasa, 14 Mei 2024 - 17:54 WIB
dr Sumy Hastry Purwanti kejadian sebenarnya kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

tvOnenews.com - Duka yang mendalam masih dirasakan oleh masyarakat Indonesia, sebuah kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tepatnya pada 9 Januari 2021.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengalami kecelakaan yang jatuh di perairan Laut Jawa di sekitar Kepulauan Seribu, Jakarta. 

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Diberitakan bahwa kala itu pesawat Sriwijaya Air membawa 62 orang yang terdiri dari 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. 

Nahas, tidak ada satupun penumpang yang selamat pada kecelakaan tersebut.

Ketika korban kecelakaan pesawat telah ditemukan, butuh untuk mengidentifikasi agar dapat dikenali oleh pihak keluarga. 

Untuk itu dibutuhkan tim dokter forensik, salah satunya yang bertugas dalam kasus ini yaitu seorang Ahli Forensik, dr Sumy Hastry Purwanti.

Pada satu kesempatan, dr Sumy Hastry Purwanti menjelaskan bagaimana dirinya dan tim bekerja mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air ini.

Seperti apa penjelasan dr Sumy Hastry mengenai peristiwa tersebut? Simak informasinya berikut ini.


dr Sumy Hastry Purwanti dan Denny Darko. (Ist)

Dilansir tvOnenews.com dari tayangan di kanal YouTube Denny Darko, awalnya dr Sumy Hastry mengajak sang magician ke ruang autopsi, tempat proses post-mortem dari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.

Dokter Hastry menjelaskan apa saja yang akan dilakukan ketika terjadi bencana, seperti saat kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. 

Selain itu, dr Sumy Hastry ini akan menjelaskan bagaimana kejadian yang sebenarnya dari sudut pandang seorang ahli forensik.

Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, DFM, Sp.F merupakan seorang polisi wanita (Polwan) yang juga sekaligus ahli forensik, menceritakan dirinya bersama tim dokter forensik tergabung dalam tim DVI (Disaster Victim Identification).

Dilansir dari Polri.go.id, Tim DVI bertugas untuk mengidentifikasi korban ketika terjadi bencana alam. Tim ini juga bertugas untuk merekonstruksi kejadian serta sebab bencana tersebut.

“Sebetulnya kita menjalankan operasi DVI (Disaster Victim Identification) ada 4 fase. Fase pertama TKP ada di laut di Kepulauan Seribu sana, yang kedua fase Post Mortem ada di sini, yang ketiga fase Ante Mortem ada di rumah sakit tapi di bagian gedung sana. Ante Mortem itu mencari data sebelum setelah kematiannya yang keempat fase Rekonsiliasi itu mencocokkan data di sini Post Mortem dan data ante mortem, baru rilis,” ungkap Kombes. Pol. Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti dalam tayangan YouTube Denny Darko.

Dokter Sumy Hastry Purwanti menjadi bagian dari tim post-mortem yang memeriksa juga mengidentifikasi korban yang telah meninggal. Meski bagian tubuh yang ditemukan sangat kecil.

“Tim Post Mortem memeriksa korban yang meninggal karena jatuhnya pesawat Sriwijaya tersebut. Di sini kita mencari data setelah mereka meninggal dunia. walaupun yang ditemukan hanya bagian tubuh sekecil apapun bodypart kita periksa,” ujarnya 


dr Sumy Hastry Purwanti dan Denny Darko. (Ist)

Pada tim Post Mortem pun memiliki sejumlah anggota dengan keahliannya masing-masing. Ketika menemukan serpihan bagian tubuh, tim ini akan membersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menempel. 

Kemudian, bagian tubuh tersebut akan dicocokan pada tubuh korban. Bersama rekannya, dr Sumy Hastry menemukan sebuah potongan bagian tubuh yang terpisah dari tubuh aslinya. 

Namun ia dan tim harus mengembalikan potongan tersebut pada korban dengan mencocokkan data dari tim Ante Mortem.

Jenazah korban tidak boleh dibersihkan selain oleh ahlinya, sebab bila dibersihkan dikhawatirkan akan menghilangkan potongan tubuh lainnya untuk mencocokkan pada tubuh korban.

“Belum, memang nggak boleh (dibersihkan) orang lain. Memang harus ahlinya, tim post-mortem. tim post-mortem gitu dan kita memang one by one pada masing-masing bodypart itu. Wah ratusan ya (potongan tubuh). Iya, Bayangkanlah satu tubuh misalnya terbelah banyak. Nah satu tubuh saja bisa 100 lebih (potongan tubuh),” jelas dokter Hastry.

Ia mengatakan bahwa kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ini berbeda dengan kecelakaan pesawat lainnya. Pesawat ini hancur karena kecepatan tinggi saat jatuh yang kemudian berbenturan dengan air.

Bahkan benturan tersebut dapat membuat badan pesawat menjadi pecah seketika hingga korban yang berada di dalam pesawat tersebut hancur dan berbentuk serpihan tubuh.

“Jadi saya tuh mengikuti hampir di setiap kecelakaan pesawat di Indonesia, dan kecelakaan pesawat ini memang kerasnya yang crash banget, hancur gitu karena kecepatan dan yang mungkin jatuh dengan cepat tinggi dan berbentuk air jadi bisa patah pesawatnya berkeping-keping jadi termasuk bagian tubuh. Termasuk manusia di dalam jadi bagian tubuh,” tuturnya. 

Ketika Denny Darko mewawancarai dr Hastry dalam tayangan tersebut, pihaknya belum menemukan adanya luka bakar dari tubuh korban.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Sebab, Denny Darko mengatakan sebelumnya terdapat sebuah spekulasi yang mengatakan pesawat tersebut meledak sebelum jatuh ke perairan. 

“Itulah seperti yang saya bilang, dead body can talk. Ya seperti ini, bagian tubuh pun bisa bicara kalau dia karena terkena crash yang sangat keras kena air laut,” tandasnya. (kmr)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

Diserbu 10 Ribu Peserta, Indonesia Blockchain Week 2025 Catat Rekor

IDBW 2025 terselenggara melalui kolaborasi strategis empat co-host.
Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT