tvOnenews.com - Seorang perempuan yang menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi mengaku ketagihan menjadi pemuas nafsu anak majikan, padahal sudah punya suami dan anak di Indonesia.
Perempuan bernama Yani (nama samaran) datang sebagai narasumber di YouTube milik Rey Utami, menceritakan masa lalunya ketika menjadi TKW di Arab Saudi.
Yani menceritakan pengalamannya ketika ia menjadi seorang TKW di Arab Saudi dan sering menjadi pemuas nafsu anak majikan yang usianya lebih muda darinya.
TKW di Arab Saudi mengaku jadi pemuas nafsu anak majikan. Sumber: YouTube Reyben Entertainment
TKW tersebut menceritakan, awal mula dirinya memutuskan bekerja menjadi TKW di Arab Saudi karena ada masalah ekonomi di keluarganya.
"Saya sudah berumah tangga selama 8 tahun. Bahagia, tapi ada masalah ekonomi, suami belum PNS, banyak hutang. Akhirnya minta izin ke suami untuk kerja di Arab Saudi," ujar TKW dengan nama samaran Yani, dikutip dari tayangan YouTube Reyben Entertainment (22/04/2024).
Singkat cerita, Yani berangkat untuk menjadi TKW di Arab Saudi. Di negara tersebut, Yani bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di sebuah keluarga.
Yani mengatakan, ia bekerja di sebuah rumah besar dan mewah yang dipenuhi dengan kaca. Tak hanya itu, rumah tersebut terdiri dari lima lantai dan Yani satu-satunya ART di sana.
Ia menceritakan, awalnya dirinya kesusahan bekerja di rumah tersebut dan selama hampir dua tahun selalu menangis.
"Hampir dua tahun nangis terus. Tidak seperti yang saya inginkan, tembok aja dipel, lima lantai. ART hanya satu," kata Yani.
Ibu dua anak tersebut mengatakan, selama bekerja menjadi ART di rumah tersebut, banyak laki-laki yang menggodanya, seperti adik majikan, dan lainnya.
Awalnya ia masih kuat iman, namun ketika anak majikan yang usianya lebih muda darinya mulai memberikan perhatian, Yani mulai tertarik.
"Kenapa dipanggil sayang, aduh deg-degan, naluri jiwa muda muncul, mana dia ganteng lagi," kata Yani.
Suatu ketika, anak majikannya itu tiba-tiba menariknya ke dalam kamar mandi dan melakukan hal-hal dewasa. Yani pun mengaku tidak menolak karena dalam hatinya juga menginginkan hal yang sama.
"Saya ditarik ke kamar mandi, dipeluk, dicium, nggak nolak, itu yang saya inginkan juga sih mbak," ujarnya.
Setelah kejadian pertama tersebut, si anak majikan terus-menerus mendatangi Yani dan mereka pun berhubungan badan.
"Saya lanjut kerja, terus besoknya lagi. Biasanya orang sana bangun jam 12 siang. Dia bangun cepat. Saya lagi kerja di dapur, dia datang dan tutup pintu dapur, saya dipeluk dari belakang," kata Yani.
"Terus diajak melakukan di bawah kolong tangga, tapi tidak jadi karena keburu ada suara pintu dari lantai atas. Setelah Baba turun ke toko, dia manggil lagi, dan melakukan sampai melewati batas," lanjutnya.
Yani mengaku senang dengan apa yang dilakukannya itu, bahkan ia juga membandingkan soal ranjang orang Arab Saudi yang berbeda jauh dengan orang Indonesia.
"Namanya juga sudah satu tahun tidak melakukan itu, normal kan, nggak mikir suami waktu itu, kesetanan saya. Dari situ mulai melakukan hubungan itu," kata Yani.
"Beda banget sama punya orang Indonesia, keras banget, saya ngerasain sakit banget. Namanya juga sudah lama nggak ngerasain, sampai sakit loh saya," sambungnya.
Yani dan anak majikan setiap hari melakukan hubungan itu karena sama-sama ketagihan. Meski tidak diberi uang, Yani mengaku senang dan hubungannya terus berlanjut karena tidak ada pihak keluarga yang mencurigainya.
"Nggak dikasih duit, karena melakukan sama-sama mau, setiap pagi, kadang malam juga, di kamar saya. Keluarga tidak ada yang curiga karena taunya anaknya baik," ungkapnya.
Hubungan terlarang TKW dan anak majikan tersebut akhirnya berhenti karena Yani hamil.
Karena anak majikan masih muda, ia panik dan tidak tahu untuk berbuat apa, apalagi bertanggungjawab.
Akhirnya Yani mengaku ke keluarga majikannya itu tentang hubungannya dengan anak majikan.
Keluarga majikan Yani marah besar, sempat menampar dan memukul keduanya.
"Akhirnya bilang ke keluarganya. Dia ditampar, saya sempat dipukul juga," kata Yani.
Yani tetap bersikeras tidak mau menggugurkan kandungannya, sedangkan hubungannya dengan anak majikan tidak mungkin akan berhasil.
Akhirnya keluarga majikannya tersebut mengizinkan Yani untuk melahirkan anaknya lalu diberikan kepada orang. Yani diberi uang dan dipulangkan ke tanah air.
"Akhirnya 'Kamu lahirin anak Kamu, saya kasih uang, kita kasih orang aja'. Tapi saat itu saya dipulangin. Meskipun saling sayang, kalau orang tua nggak izinin mau bagaimana. Yaudah saya pulang," kata Yani.
(gwn)
Load more