tvOnenews.com - Seorang dokter kesuburan di Kanada bernama Norman Barwin ketahuan telah menghamili pasiennya sendiri.
Puluhan tahun baru terungkap, seorang penggugat baru mengetahui bahwa Dokter Barwin merupakan ayah kandungnya ketika ia telah berusia 25 tahun.
Badan regulasi dokter Kanada meluncurkan penyelidikan kepada Barwin pada tahun 2016.
Potret Rebecca Dixon dan Dokter Barwin. Sumber: Tangkapan layar YouTube CTV News
Dokter Norman Barwin kemudian diperiksa atas tuduhan menggunakan spermanya sendiri untuk menghamili pasien-pasien di klinik kesuburannya.
College of Physicians dan Surgeons of Ontario atau Sekolah Tinggi Dokter dan Ahli Bedah Ontario menyebut tindakan yang dilakukan Norman Barwin itu sangat tercela.
Tuduhan yang dilayangkan kepada Barwin bermula sejak tahun 1970-an.
Dokter Norman Barwin diketahui telah berhenti praktik sejak tahun 2014, sehingga tidak muncul di hadapan panel disipliner Toronto dan hanya diwakili oleh pengacaranya.
Panel disipliner Toronto menyayangkan bahwa sanksi yang bisa dijatuhkan terhadap Dokter Norman Barwin hanyalah mencabut lisensi dokternya dan denda, serta mengeluarkan kecaman publik.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis oleh pihak regulator, ada 13 kasus di mana Dokter Barwin menggunakan sperma miliknya sendiri atau milik orang tak dikenal untuk menghamili pasiennya.
Sementara Dokter Barwin mengakui perbuatannya melalui pengacaranya yang tidak menentang pernyataan tersebut.
Jaksa untuk College of Physicians dan Surgeons of Ontario, Carolyn Silver menyebut bahwa tindakan Dokter Barwin merupakan penipuan yang tidak termaafkan.
Perbuatan Dokter Barwin dinilai akan meninggalkan noda yang tidak terhapuskan untuk profesi kedokteran.
Sebelumnya, pada tahun 2013 Dokter Barwin pernah diskors oleh perguruan tinggi tersebut karena ketahuan membuahi tiga pasien dengan sperma yang salah.
Kasus Dokter Barwin dilanjutkan oleh regulator ketika ada gugatan menyebutkan bahwa 50 hingga 100 anak dikandung setelah karena sperma yang salah dan 11 anak secara genetik cocok dengan dokter kesuburan itu.
Namun, tidak satupun dakwaan dalam gugatan tersebut dilanjutkan ke pengadilan sipil.
Di samping itu, ada empat korban Dokter Barwin yang memberikan pernyataan.
Pernyataan datang dari Rebecca Dixon, keluarganya menggugat Dokter Barwin dan mempertanyakan seluruh identitasnya. Ia juga baru mengetahui Dokter Barwin adalah ayah kandungnya di usia 25 tahun.
Pernyataan juga datang dari keluarga Dixon yang mengaku datang kepada Dokter Barwin pada tahun 1989. Setahun kemudian, lahir putri mereka bernama Rebecca.
Mengetahui Dokter Barwin adalah ayah kandungnya membuat Rebecca terpukul dan ia merasa DNA-nya terkontaminasi, terlebih kelak akan ia wariskan kepada anak-anaknya.
Rebecca juga mengatakan bahwa ia telah menemukan 15 saudara kandung sejak mengetahui tentang latar belakang biologisnya.
Korban Dokter Darwin yang tidak ingin disebutkan identitasnya juga mengatakan merasa dilecehkan karena telah diinseminasi dengan materi genetik orang asing.
Tak hanya itu, ayah dari anak yang lahir karena sperma Dokter Barwin juga merasa terpukul, terlebih ketika menyaksikan pertumbuhan sang anak yang semakin besar semakin tidak mirip dengannya. (Gwn)
Load more