tvOnenews.com - Kisah Rosario De Marshall alias Hercules, seorang preman berbahaya dikenal bernyali besar dan identik dengan kasus kriminal, ternyata pernah diberi tugas khusus oleh Kopassus.
Hercules kini ikut berpartisipasi dalam kontestasi Pemilu 2024, ia mendukung pasangan calon Presiden dan calon wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Pria berusia 55 tahun itu bahkan kerap berada di barisan pendukung Prabowo-Gibran dalam beberapa acara, termasuk saat kumpul para relawan dan pendukung di Jalan Kertanegara.
Hercules. (Antara)
Kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara menjadi tempat berkumpulnya para pendukung dan TKN Prabowo-Gibran, tepat sebelum ke Istora Senayan saat memberi pidato di hadapan ribuan pendukungnya usai menang hitung cepat.
Tampak Hercules hadir dengan mengenakan kemeja berwarna biru muda, senada dengan para pendukung Prabowo-Gibran.
Hercules pernah dapat tugas khusus dari Kopassus
Kembali ke masa lampau, masa di mana Hercules sang preman berbahaya itu mendapat tugas khusus dari satuan pasukan elit, Kopassus.
Bukan tanpa alasan, sebab Hercules saat itu merupakan sosok yang disebut 'langganan' berurusan hukum, dan juga keluar masuk penjara.
Berbagai kasus pernah membuat Hercules sampai mendekam di jeruji besi. Misalnya pada kasus tahun 2018.
Di mana pria yang dikenal sebagai preman Tanah Abang ini sempat dicokok jajaran Polres Metro Jakarta Barat di rumahnya, Rabu (21/11/2018).
Kasus penangkapan Hercules terkait penguasaan lahan terhadap PT Nila Alam di Kalideres, Jakarta Barat, sejak Agustus hingga November 2018.
"Kasusnya itu terkait dengan penyerangan kompleks ruko di Kalideres, PT Nila Alam oleh 60 orang preman, dipimpin langsung oleh Hercules," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, Rabu (21/11/2018), dalam wawancara bersama sejumlah wartawan.
Saat itu, Hercules resmi berstatus sebagai tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP tentang Perusakan terhadap Barang atau Orang dan pasal 335 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan, dengan ancaman penjara 7 tahun.
Melansir dari cuplikan tayangan Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, pada tahun 2005, Hercules dan anak buahnya melakukan penyerangan di kantor surat kabar Indopos.
Imbas perbuatannya tersebut, Hercules divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Kasus lainnya, pria yang kini dikenal sebagai Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) ini pernah kembali ditangkap polisi pada Maret 2013.
Kali ini, ia dicokok terkait kasus pemerasan di Kembangan, Jakarta Barat. Hercules dijerat pasal 160 tentang penghasutan dan pasal 214 karena melawan petugas saat ditangkap.
Mantan preman legendaris, Hercules.
Dia kemudian divonis 4 bulan penjara.
Belum lama menghirup udara bebas, Hercules ditangkap tim pemburu preman Polres Jakarta Barat pada Agustus 2013 terkait aksi pemerasan sepanjang 2006-2013.
Hercules pun dikenai Pasal Pencucian Uang. Faktor yang bikin Hercules tenar bukan hanya karena kerap berurusan dengan polisi.
Ia tersohor sebagai preman paling ditakuti di Tanah Abang.
Diketahui, Hercules dan kelompoknya sudah malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an.
Meski tubuhnya kecil, Hercules disegani banyak orang lantaran keberaniannya yang besar.
Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali.
Rentetan insiden mengerikan itulah yang bikin sebagian orang menjuluki Hercules sebagai sosok yang tidak bisa mati.
Ketika masih di Timor Timur, Hercules diketahui banyak membantu TNI yang bertugas di sana.
Melansir dari buku Kick Andy Kisah Inspiratif, Hercules diberi tugas atau dipekerjakan sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer di Timor Timur.
"Di sana saya membantu segala-galanya, hingga memegang gudang logistik Kopassus," ujar Hercules.
Perjalanan hidup Hercules memasuki babak baru ketika pindah ke Jakarta.
Latar belakang Hercules datang ke Ibu Kota adalah untuk menyembuhkan tangannya yang terluka dan dia dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD).
Tangan yang terluka itu kemudian diamputasi. Sayangnya, Hercules enggan menjelaskan terkait penyebab cederanya itu.
Merasa tidak tahan dalam perawatan di RSPAD, Hercules kabur dan hidup menjadi gelandangan hingga akhirnya terdampar di Tanah Abang.
"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.
Kehidupan preman pun dimulai, Hercules awalnya tidak disegani, malah banyak preman yang berani melawan. Gara-gara hal itulah Hercules selalu membawa golok panjang.
"Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules
"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.
Hercules secara terus terang mengaku sebagai seorang preman Tanah Abang.
Malah saat menjadi bintang tamu pada acara Kick Andy Metro TV, Hercules mengaku bahwa menjadi preman lebih banyak suka daripada duka.
"Menjadi preman sukanya lebih banyak daripada dukanya," ujar Hercules.
Hercules juga mengaku bangga saat dirinya dibilang preman kejam dan tidak punya hati.
"Supaya saya punya nama," ujarnya. (abs/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more