tvOnenews.com - Masih teringat di benak publik sebuah kasus mutilasi paling keji Indonesia di tahun 2008. Pembunuhan berantai yang dilakukan Ryan Jombang sempat ramai dibicarakan.
Pria dengan nama Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang sempat menjadi perbincangan publik usai membunuh 11 orang di belakang rumah orangtuanya di Jombang, Jawa Timur.
Ryan yang saat itu berusia 34 tahun merasa tega setelah menghabisi 21 nyawa dan memutilasinya.
Kasus yang dilakukan oleh Ryan ini bermula saat terkuaknya kasus mutilasi Heri Santoso hingga pihak kepolisian mendalami kasus tersebut dan menemukan 10 korban lainnya di kampung halamannya, Jombang.
Berdasarkan hasil penyelidikan, alasan yang mendorong Ryan untuk membunuh serta memutilasi korbannya, yaitu faktor ekonomi dan cemburu.
Diketahui, kasus yang membuat Ryan tertangkap adalah ketika potongan tubuh Heri Santoso ditemukan di dekat Kebun Binatang Ragunan.
Ryan tega membunuh dengan cara ditusuk dan kepalanya dipukul menggunakan tongkat besi.
Sebelum akhirnya dipotong menjadi beberapa bagian. Ryan resmi dijatuhkan vonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok, karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan disertai mutilasi pada 6 April 2009.
Ryan Jombang. (Kolase tvOnenews)
Diketahui, Ryan Jombang memiliki orientasi seksual terhadap laki-laki. Motif Ryan Jombang membunuh Heri lantaran korban dituduh menggoda kekasihnya, Noval.
Heri pun lantas dibunuh di apartemen Heri di Margonda Depok, Jawa Barat. Dan langsung me-mutilasi mayatnya.
Pasca membunuh korban, Ryan Jombang justru berfoya-foya menggunakan ATM milik Heri. Hal ini membuat wajahnya terekam kamera saat ia mengambil uang milik milik Heri.
Dalam kasus ini, seorang Dokter Forensik, Abdul Mun'im Idris ungkap fakta tentang kasus mutilasi Ryan Jombang
Sosok pelaku pembunuhan berantai dan mutilasi, Ryan Jombang. (Kolase Tvonenews.com)
Dokter Ahli Forensik RSCM, dr. Abdul Mun'im Idris menjadi ahli forensik yang bertugas dalam penyelidikan kasus pembunuhan Heri yang dilakukan oleh Ryan Jombang.
dr. Abdul Mun'im Idris membagikan pengalamannya dalam menangani kasus mutilasi yang menewaskan 11 orang tersebut.
Di hadapan Najwa Shihab, Dokter Forensik yang pengalaman selama 40 tahun sebagai Dokter Forensik ini mengungkapkan kondisi korban dari Ryan Jombang.
"Kita temukan potongan-potongan tubuh, jadi kita buat profile korbannya. Itu wajah dulu. alisnya rapi sekali, terlalu manis buat pria," ungkap dr. Abdul Mun'im Idris yang dilansir dari tayangan Mata Najwa: X Files Youtube Metro TV (21/3/2023).
"Terus kumisnya di waxing jadi nggak ada, jenggotnya juga demikian. Alat genital juga demikian tidak ada bulu-bulunya," sambungnya.
dr Abdul Mun'im Idris mengungkapkan bahwa ini ada hubungannya dengan orientasi seksual terhadap pelaku yakni Ryan.
Perlu diketahui, salah satu polisi yang menangani kasus ini adalah Helmy Santika, selaku Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan pada tahun 2008.
Abdul Mun'im pun melakukan koordinasi bersama Helmy Santika.
"Jadi dengan polisi waktu itu, Pak Helmy Santika saat itu, ini mustinya komunitas Gay nih pak. Dan dicarinya daerah sana," ujarnya.
Menurut dr Mun'im Idris, pembunuhan itu memiliki dua tipe, yang pertama sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan kedua sebagai pelampiasan emosional.
Sementara saat itu, luka yang ditemukan dalam tubuh Heri Santoso, lebih pada pelampiasan emosional.
“Yang menarik lagi itu mukanya dicacak habis itu, ya. Kan pembunuhan itu cuman dua macam aja, dua tipe. Sebagai sarana untuk mencapai tujuan ya ini untuk merampok bank terus satpamnya dibunuh itu lukanya sederhana. Satu lagi pelampiasan emosional itu sampai dirusak banyak, ya ini kategorinya ini,” ungkap dr. Mun’im Idries.
Tak sampai disitu, kekejaman dari Ryan Jombang juga ditunjukkan dengan kondisi mulut korban yang dibelah.
"Yang menarik di sini ternyata mulut korban itu dibelah, ini mencerminkan bahwa ada kata-kata yang tidak enak buat si pelaku," tambahnya.
Selain itu, dr. Mun'im Idris juga mendeteksi bekas luka sobekan kecil di bagian perut. Luka tersebut mengindikasikan bahwa senjata tajam yang digunakan oleh Ryan Jombang dalam membunuh Heri berbenti kecil.
"Di bagian perutnya itu potongannya sedikit kecil-kecil begini, nggak seperti ditebas samurai-lah. Artinya apa? Senjata-senjata kecil ini, pisau dapur bisa. Jangan cari samurai-lah seperti itu," jelasnya.
Lebih lanjut, dr. Abdul Mun'im Idris juga menemukan fakta bahwa Heri belum meninggal ketika dimutilasi.
Hal ini diketahui dari adanya peradangan di jaringan bagian paha kanan yang mengindikasikan bahwa korban masih hidup ketika Ryan Jombang melakukan aksi kejinya memotong jasad.
"Kita periksa di paha kanannya, saraf mikroskopik, ditemukan reaksi radang tadi. Berarti memotongnya sebelumnya tewas," pungkas Dokter Forensik Abdul Mun'im Idris. (ind/kmr)
Load more