Yura Yunita, Hujan dan Energi Bahagia
- Instagram @Info_pensi
Jakarta, tvOnenews.com-Diiringi instrumental melodius yang semakin lama semakin meninggi selama sekitar 5 menit, Yura muncul di panggung disambut jeritan penonton.
Ini memang jadi penampilan pemuncak pada ajang pentas seni Screnixi ke-tujuh kalinya ini. Lagu pertama Tenang yang liris dan syahdu berhasil memancing koor penonton.
Tanpa berhenti Yura melanjutkan penampilan dengan playlist Cinta dan Rahasia. Pada pertengahan penampilan, langit yang gelap sejak siang, mulai meneteskan hujam rinai, rintik-rintik.
Ketika hujan semakin deras, penonton tetap bertahan di depan panggung menyanyikan lagu Cinta dan Rahasia dengan menutup kepala dengan bahan apa saja, payung, mantel hingga spanduk bekas.
Seperti menghambur dari langit, guyuran hujan pertama setelah musim kemarau panjang disertai angin kencang mulai membasahi alat musik, membahayakan kaamanan alat alat dan keselamatan pemain di atas panggung. Yura sambil bernyanyi akhirnya menyebut pertunjukan akan dihentikan.
Dipayungi panitia, Yura setengah berlari turun dari panggung menuju tenda panitia. Penonton juga bubar mencari tempat berlindung.
Antusiasme penonton yang membuat energi kreatif panitia dan Yura Yunita tumbuh kembali. Penonton memang tetap bertahan setelah hujan lebat mereda. Mereka terus menyanyikan lagu lagu Yura Yunita di depan panggung.
Ketika genset, lampu, sistem tata suara dipadamkan, improvisasi kecil justru jadi kenangan terindah pertunjukan Yura Yunita. Pada sebuah ruang yang semula lahan parkir yang memiliki atap, pertunjukan dengan alat seadanya coba dilanjutkan.
Ternyata ini jadi pertunjukan Yura paling intim dan akan dikenang sebagai salah satu pentas seni paling berkesan bagi siapapun yang hadir malam itu, Sabtu 4 November 2023. Tanpa dikomando, penonton duduk lesehan di halaman samping sekolah SMA 91, Jakarta Timur berukuran tak lebih dari 500 meter.
Mereka berdesak desakan tanpa banyak komentar menunggu tata suara seadanya disiapkan.
Hujan lebat kembali turun. Menariknya, penampil tetap bersikeras melanjutkan pentas. Walhasil, tak ada lampu gemebyar, hanya satu lampu yang dipegang penitia dan terus diarahkan ke muka Yura agar terlihat oleh penonton.
"Suara tetap asyik kok," ujar Yura saat alat musik seperti keyboard dan gitar dicolok pada spekaer berukuran kecil. Saksofon, terompet dan drum sepenuhnya akustik alias hanya didekatkan pada microphone.
Load more